Upaya untuk menekan angka pengangguran terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Salah satunya dengan menggelar job fair di SMK Budi Tresna Muhammadiyah Cirebon, Keluarahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Selasa (13/8).
Job fair yang digelar ini, merupakan yang ketiga kalinya di tahun 2024. Sebelumnya, job fair dibuka di SMK Muhammadiyah Lemahabang dengan menyediakan 1.771 lowongan pekerjaan. Kemudian, di SMK Assalam Gegesik dengan menyediakan 1.137 lowongan pekerjaan.
“Job fair ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Bahkan, job fair di SMK Budi Tresna Muhammadiyah membuka 1.856 lowongan pekerjaan dari puluhan perusahaan yang ada,” papar Kepada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon Novi Herdrianto SSTP MSi.
Ditegaskannya, kegiatan job fair ini tidak hanya seremonial saja. Melalui kegiatan job fair, sambung Novi, akan menyerap tenaga kerja di dalam maupun luar negeri, khususnya Kabupaten Cirebon.
Bahkan, pada saat rapat bersama perusahaan, pihak perusahaan tidak hanya menggugurkan kewajiban. Tetapi, juga harus membantu pemerintah daerah (pemda) untuk menekan angka pengangguran.
“Sudah teramanatkan dalam perda investasi. Minimalnya 60 persen adalah masyarakat Kabupaten Cirebon yang bekerja. Itu yang kita sampaikan pada perusahaan yang membuka lowongan,” jelasnya.
Usai membuka job fair, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupateb Cirebon, Dr H Hilmy Rivai MPd menyebutkan, data pengangguran Kabupaten Cirebon di tahun 2023 mencapai 91.266 orang dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 1.192.360 orang.
Tercatat, untuk tingkat pengangguran terbuka di tahun 2023 mencapai 7,65 persen. Jumlah tersebut menurun 0,46 persen, dari tahun 2022 sebesar 8,114 persen. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon.
Salah satu faktornya, pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi. “Faktor lainnya, tidak seimbang antara pertumbuhan penyedia lapangan kerja dengan pencari kerja, dan adanya keterbatasan informasi kesempatan kerja yang disampaikan oleh penyedia lapangan kerja,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya optimistis angka pengangguran di Kabupaten Cirebon akan menurun. Pasalnya, di wilayah timur Kabupaten Cirebon memiliki kawasan industri yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
“Saya sudah berkomunikasi dengan legislatif dalam rangka investasi. Sehingga nanti setelah perda RT RW yang baru, kita membuka lapangan kerja lebih luas lagi. Tahun ini yang sudah buka PT Chinli Plastic Material Indonesia. Sekitar sebulan atau dua bulan lagi sudah akan beroperasi, kurang lebih dibutuhkan 5000 tenaga kerja yang terserap,” ungkapnya.
Agar tenaga kerja Kabupaten Cirebon banyak terserap, pihaknya dari Pemkab Cirebon harus memberikan fasilitas kepada para pencari kerja untuk memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Ia juga berharap kompetensi bisa ditangkap sebaik-baiknya oleh institusi pendidikan mulai dari SMK atau universitas yang punya keahlian sesuai dengan perusahan.
“Karena kalau tidak sesuai keahlian, itu sangat sulit. Sehingga kita harus melakukan penguatan keahlian. Kalau keahlian belum mampu kita akan kerja sama akan mengadakan MoU dengan Disnaker dan perusahaan untuk melakukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan,” tandasnya. (cep/opl)