CIREBON- Cirebon kembali mencatatkan inflasi terendah di Jawa Barat pada bulan Juli 2024.
Inflasi Year on Year (y-o-y) Kota Cirebon sebesar 1,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,67.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Aris Budiyanto, menjelaskan bahwa inflasi y-o-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang terlihat dari meningkatnya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
BACA JUGA:Tabur Bunga dan Potong Tumpeng Tandai Ultah PPAD Ke-21 Kota Cirebon
Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,52 persen.
Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,68 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,66 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,70 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,81 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen.
BACA JUGA:Miliki Basis Hingga ke Desa, Karang Taruna Jadi Bidikan Kandidat Balon Bupati
Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,36 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,83 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,33 persen.
”Secara month to month (m-t-m), Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,19 persen, sedangkan inflasi kumulatif year to date (y-t-d) Juli 2024 sebesar 0,55 persen,” jelasnya.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-o-y pada Juli 2024 antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), sewa rumah, sigaret putih mesin (SPM), kentang, mi, kontrak rumah, cabai rawit, bawang putih, daun bawang, gula pasir, roti manis, air kemasan, mobil, dan bensin.
BACA JUGA:SSB Brawijaya Klinik PCM Raih Banyak Prestasi, Juara 1 Festival Haifatama
Sebaliknya, 15 komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi m-t-m pada Juli 2024 meliputi bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, jeruk, tomat, bawang bombay, semangka, ketimun, pisang, melon, kol putih/kubis, telur ayam ras, pakcoy/pokcoy/bokcoy, labu siam/jipang, dan sawi putih/pecay/pitsai.
Aris menambahkan, dari seluruh daerah kota/kabupaten yang dipantau untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Jawa Barat, inflasi y-o-y tertinggi tercatat di Kota Bekasi.
”Pada Juli 2024, inflasi y-o-y tertinggi di Kota Bekasi sebesar 2,57 persen dengan IHK sebesar 107,47,” tukasnya.