BACA JUGA:Soal Gugatan, Pj Walikota Cirebon : Termohon Siap Ikuti Proses Sesuai Mekanisme
“Saya minta, cut off data dipadankan dengan data EMIS sehingga margin errornya lebih sedikit dari tahun lalu. Bagus tidaknya dan lancar tidaknya penyaluran BOS, sangat ditentukan juga oleh kualitas data,” tandasnya.
Sementara Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Papay Supriatna melaporkan bahwa rakor diselenggarakan untuk mengevaluasi terhadap penyaluran BOS Madrasah tahap I sekaligur persiapan penyaluran BOS Madrasah tahap II 2024. Evaluasi bertujuan untuk memitigasi persoalan yang terjadi dalam penyaluran BOS.
Menurut Papay, total anggaran BOP RA 2024 sebesar Rp812.156.400.000, untuk 29.975 lembaga. Anggaran ini sudah disalurkan pada Tahap I sebesar Rp405.712.500.000, (49,95%).
BACA JUGA:Tahun 2023 Kekerasan Anak Tercatat 46 kasus, Tahun Ini Turun Jadi 32 Kasus
“Untuk tahap II, anggaran sebesar Rp406.443.900.000. Dari jumlah itu, ada Rp89.246.787.000, atau 21,96%) yang statusnya masih terblokir automatic adjustment,” sebut Papay.
Untuk dana BOS Madrasah 2024, teralikasikan Rp8.252.721.844.000 untuk madrasah swasta. Jumlah ini terdiri atas Rp3.447.462.914.000, alokasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta; Rp.3.051.960.690.000, alokasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta, dan Rp1.753.298.240.000, alokasi Madrasah Aliyah (MA) Swasta.
“Total Penerima BOS TA 2024 sebanyak 50.494 Madrasah, terdiri atas 24.496 MI, 17.182 MTs, dan 8.816 MA,” ucap Papay.
BACA JUGA:Persoalan Kekeringan di Kabupaten Cirebon Masih Bisa Tertangani
Pada tahap I, Anggaran BOS Madrasah sudah tersalurkan sebesar Rp.4.122.235.750.000, atau 49.95%. Untuk Tahap II, dana tersedia sebesar Rp4.092.425.710.860, dan 2,5 triliun di antaranya masih dalam status blokir Automatic Adjusment.
Hadir sebagai narasumber dalam rakor ini Sekjen Kemanag Muhammad Ali Ramdhani, Plt Dirjen Pendis Abu Rokhmad, Staff Khusus Menteri Agama Muhammad Nuruzzaman dan UKPBJ Kemenag serta Inspektur Wilayah II Ruchman Basori.