MAJALENGKA - Di penghujung tahun 2023, masyarakat Kabupaten Majalengka diminta waspada terhadap penipuan yang mulai marak. Kali ini penipu mengaku sebagai perwira TNI di Kodim 0617/ Majalengka dan membidik para pedagang online shop. Namun aksinya dapat digagalkan.
Awal mulanya, pelaku menghubungi pedagang online melalui sambungan via telepon menggunakan aplikasinya WhatsApp (WA), dengan profil foto tentara yang sedang latihan menembak. Nomor WA penipu O82131127320 dan saat ini masih aktif.
Penipu itu mengaku bernama Letkol Danang dan memesan telur asin dengan jumlah banyak, karena ada acara penting. Layaknya konsumen, akhirnya terjadi kesepakatan jual beli. Ia pun meminta nomor rekening pedagang untuk proses pembayarannya. Dan mengaku tidak bisa bertemu secara langsung.
Baru setelah beberapa jam kemudian, si penipu itu menghubungi kembali pedagang tersebut dan mengaku telah mentransfer pembayaran dengan cara mengirim buktinya via WA. Padahal faktanya, bukti transferan itu hasil editan, tapi tidak disadari sebelumnya oleh pedagang tersebut.
BACA JUGA:BPKPD Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah
Ketika menghubungi kembali, pelaku mengatakan telah terjadi kesalahan pengiriman uang transfer dan meminta sebagian uangnya dikembalikan. Alasannya salah kirim transfer. Karena selain memesan telur ia pun menyewa tenda untuk acara tersebut.
"Uang sebesar itu sebagai biaya menyewa tenda, tapi tertukar malah kirim untuk membayar telur. Pelaku meminta ke pedagang telur itu untuk mengirimkan uangnya ke nomor rekening sewa tenda. Sebagai rasa bersalahnya ia pun berpura pura memberikan bonus tambahan harga telor. Namun sisanya tetap dikirimkan. Tapi gagal diberikan," tutur Ade Nurjanah.
Pedagang online shop di Majalengka Kulon ini menuturkan bahwa penipu itu mulanya memesan 150 butir telur asin dengan total harga semuanya Rp700 ribu.
Namun si penipu mengirimkan bukti bukti transferan sebesar Rp3.952.000 juta. Penipu itu meminta sisanya uangnya dikembalikan Rp3 juta, dengan rincian Rp700 ribu bayar telur dan Rp200 ribu lainnya sebagai uang ucapan permohonan maaf.
BACA JUGA:Bupati Majalengka Naikkan Nominal Insentif untuk Kuncen
Namun Ade mengaku merasa keberatan dengan adanya uang permohonan maaf itu dan ia pun tetap akan mengembalikan dengan jumlah Rp3,2 juta.
"Saat saya bertransaksi di HP saya untuk pengembalian uang, ternyata gagal terus. Lalu saya penasaran mengecek saldo rekening ternyata tidak mencukupi. Padahal si penipu mengaku sudah mengirim ke saya Rp 3,9 juta. Di sana saya baru sadar, wah ini penipuan," cetusnya.
Belum sampai di sana si penipu pun kembali menelpon mempertanyakan apakah sudah ditransfer atau belum. Ade lalu memberikan telepon tersebut kepada suaminya untuk menjawabnya.
"Suami saya nanya baik baik dan bertanya anda benar pesan telur? Anda jangan menipu. Rekening yang dikirim itu palsu. Karena setelah saya cek ke anggota Kodim tidak ada nama anda dan tidak ada kegiatan. Baru setelah itu tiba-tiba si pelaku memutus telepon dan langsung memblokir nomor WA saya," katanya.
BACA JUGA:PSM dan Bupati Titipkan Dana Palestina ke Baznas Majalengka