Usai kejadian itu, ia meminta suaminya untuk mengecek nama dan nomor yang digunakan oleh penipu. Setelah dikonfirmasi ke intel kodim nama itu tidak ada dan nomor pelaku itu teridentifikasi sebagai penipuan. Banyak masyarakat yang menjadi korbannya.
"Penipu itu menggunakan nomor yang palsu, dan gaya bicaranya sangat meyakinkan. Dan kami mengajak masyarakat untuk waspada atas kejadian ini. Jika ada kontak dari pihak manapun, sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu melalui sumber resmi, tujuannya untuk menghindari penipuan," katanya.
Ade bersyukur tidak menjadi korban penipuan. Mungkin gara-gara transaksi gagal karena saldo rekening tidak mencukupi. Apalagi kabar penipuan ini sudah banyak memakan korban. Pelaku sendiri mengatasnamakan Letkol Danang dengan jabatan sebagai perwira TNI.
BACA JUGA:Delapan Tahun Mangkrak, Kondisi Lahan Peruntukkan BLK di Majalengka Tidak Terurus
Kodim Majalengka mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dalam bertransaksi, terutama jika ada permintaan pengembalian uang setelah pembayaran.
"Kami informasikan bahwa saat ini tidak ada kegiatan atau pesanan yang melibatkan transaksi uang di luar prosedur yang berlaku," kata Komandan Kodim Majalengka Letkol Inf Dudy Pilianto SPd MIP.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga dan peringatan bagi semua pihak terutama masyarakat maupun pedagang online untuk selalu melakukan verifikasi atau cek and ricek terlebih dahulu, sebelum melakukan transaksi jual beli, apalagi dalam jumlah besar.
BACA JUGA:APBD 2024 Kabupaten Kuningan, Utamakan TPP dan TPG
"Dengan meningkatkan kewaspadaan sejak dini, diharapkan dapat mencegah terjadinya penipuan semacam ini, dan melindungi para pelaku usaha dari kerugian finansial yang tak diharapkan," imbaunya. (ono)