“Di lapangan, kami menemukan bahwa obat-obatan yang umum dibutuhkan masyarakat sering mengalami kekosongan stok,” terangnya.
Sementara itu, advokat Reno S SH mengungkapkan bahwa Benjamin Setiabudi mendirikan beberapa apotek dengan nama Apotek Pasuketan di berbagai wilayah Kota Cirebon, seperti Apotek Pasuketan Setiabudi, Apotek Pasuketan Tuparev, Apotek Pasuketan Perum, Apotek Pasuketan Tentara Pelajar, dan Apotek Wahidin.
Menurut Reno, pengelolaan harian dilakukan oleh Juanita Sulistyo Wati, istri Benjamin Setiabudi.
Atas hal tersebut, kliennya meminta kepada Benjamin Setiabudi dan Juanita Sulistyo Wati, selaku pengelola Apotek Pasuketan di Jalan Pasuketan No.88, Kota Cirebon, untuk menjalankan pengelolaan dengan transparansi sehingga laba tahun 2024 dapat meningkat sekurang-kurangnya Rp1.000.000.000
“Penghasilan laba bersih yang didapat oleh klien kami dipergunakan untuk kegiatan sosial dan atas nama Apotek Pasuketan, bukan atas nama pribadi klien kami,” pungkasnya. (abd)