CIREBON- Kekeringandi Kabupaten Cirebon sudah mulai terasa.
Puluhan hektare sawah di Blok Pejaganasem Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol, terpaksa dibiarkan begitu saja oleh para petani.
Pasalnya, areal sawah tadah hujan itu kekuarang air alias mulai mengering.
Karena itu, petani enggan menggarap tanah tersebut karena tidak adanya air yang dapat menjamin keberlangsungan tanaman yang mereka tanam, meskipun tanaman palawija sekalipun.
BACA JUGA:Kasus Dana Partisipasi Pendidikan di SMAN 1 Cirebon, Ono Minta Ada Audit
“Di Blok Pejaganasem jumlahnya ada 80 hektare. Yaitu, 70 hektare milik warga setempat, dan 10 hektare milik Perhutani yang dimanfaatkan oleh warga. Disini tanam padi hanya sekali,” kata Kepala Dusun (Kadus) Pejaganasem Desa Palimanan Barat, Mas’ud.
Menurutnya, petani sengaja tidak menggarapan sawah karena tidak ada air di lokasi tersebut. Bahkan, sempat dibor hingga 350 meter, dan air tetap tidak keluar.
BACA JUGA:Kepala KCD Wilayah X Disdik Jabar: Kami Hanya Bisa Mengingatkan
“Biasa, kalau musim kemarau sawah nganggur, tidak bisa digarap dua kali. Bahkan palawija juga sama kekerurangan air, tidak bisa menjamin keberlangsungan tanaman,” ujar Mas’ud.
Menurutnya, para petani menginginkan lahan persawahan mereka dapat dipanen dua sampai tiga kali dalam satu tahun. Salah satu cara yang memungkinkan untuk bisa dilakukan tanam dua sampai tiga kali adalah dengan pompanisasi.
Menurutnya, Sungai Kalikapur bisa menjadi solusi penambahan masa tanam dengan sistem pompa.
Karena itu, Mas’ud berharap pada Pemkab Cirebon dapat memberikan bantuan mesin pompa yang sangat dibutuhkan para petani di desa tersebut.
BACA JUGA:Dua Teman Vina Jadi Saksi di PK Saka Tatal, Ungkap Sempat Bareng Pukul 17.45 sebelum Dijemput Eky
“Kalau ada mesin pompanya, itu bisa tanam dua sampai tiga kali. Kalau pemberian bantuan itu harus melalui usulan, kami siap membuat proposal permohonan bantuan tersebut,” katanya.
Harapan senada disampaikan Petani Blok Pejaganasem, Palimanan Barat, Arja. Menurutnya, para petani sangat membutuhkan mesin pompa, agar sawahnya dapat terairi dan juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desanya.