Protes, Warga Perumahan Citra Pemuda Regency Minta Pembangunan Drainase Jangan Tutupi Sodetan Jalur Air

Senin 29 Jul 2024 - 11:45 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREBON- Warga Perumahan Citra Pemuda Regency Kota Cirebon memprotes adanya proyek pembangunan saluran drainase.

Pasalnya, pembangunannya menutupi sodetan jalur air yang sebelumnya telah dibangun swadaya oleh warga.

Sabtu 27 Juli, sejumlah perwakilan warga mendatangi lokasi proyek, yang terletak di seberang gerbang perumahan.

BACA JUGA:Tiga Teratas Pemilu Awal di Sunyaragi: Eti, Suhendrik, Dani

Mereka meminta kepala pelaksana proyek untuk memperbaiki konstruksinya, agar tidak menutupi sodetan jalur air.

Disaksikan Babinsa dan Babinkamtibmas Kelurahan Sunyaragi, perwakilan warga berdialog dengan mandor proyek.

Awalnya, mandor mengarahkan agar warga menyampaikan keinginannya ke Dinas PUTR Kota Cirebon.

Namun ditolak warga karena terlalu birokratis, dan kebetulan hari Sabtu dan Minggu Dinas PUTR libur.

BACA JUGA:Final Piala AFF U-19 Thailand vs Indonesia: Saatnya Ulangi Memori 2013

Setelah berdiskusi kembali, mandor pihak pelaksana proyek akhirnya bersedia membongkar kembali dinding saluran drainase, pada bagian titik yang menutupi sodetan jalur air yang telah dibuat swadaya oleh warga.

Ketua warga komplek, Yayat Sudaryat mengatakan, sebelum ada proyek saluran air tersebut, sebenarnya warga juga sudah membuat sodetan secara swadaya untuk jalur pembuangan air agar tidak ketika hujan. Air tidak terlalu menggenang di jalan depan komplek.

“Ketika terjadi hujan, air masuk ke komplek. Akhirnya kami mencari solusi membuat sodetan. Sekarang ada pekerjaan, sodetan kami ditutup. Kami minta tolong jangan ditutup, karena nanti air hujan akan masuk ke komplek,” ujar Yayat.

BACA JUGA:Suhendrik Hadiri Konsolidasi Internal Gerindra, Optimis Menang Pilkada Kota Cirebon

Menurut dia, saluran yang dibangun juga tidak menyelesaikan masalah. Karena tidak sampai ke ujung kali pembuangan. Warga juga keberatan karena saluran yang dibangun secara swadaya justru ditutup.

“Kita sudah bicara baik-baik. Kita tidak melarang pembangunan. Tapi tolong saluran warga jangan ditutup,” ungkapnya.

Kategori :