CIREBON- Tidak banyak generasi muda saat ini yang mencintai budaya lokal, terutama budaya Cirebon.
Namun, kenyataannya masih ada generasi muda yang peduli terhadap tradisi budaya Cirebon.
Seperti yang ditunjukkan oleh siswa SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon, mereka yang tergabung dalam sanggar seni Tresna Budaya menggelar acara "Malam Mingguan Ngalih Ning Alun-alun Kejaksan" pada Sabtu malam minggu 20 Juli 2024.
BACA JUGA:Hadir di Hari Jadi PGM Kota Cirebon, Fitria Bantah Berpolitik
Acara ini dihadiri oleh peneliti budaya dari luar negeri, bahkan salah satu Warga Negara Asing (WNA) yang ikut serta dalam penampilan menyanyi lagu "Prahu Layar".
Pada kesempatan tersebut, siswa SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon juga mempersembahkan Tari Topeng Tumenggung, Tayub, dan Wayang Kulit.
Musik gamelan dan pertunjukan wayang kulit juga dipersembahkan oleh siswa-siswa tersebut.
BACA JUGA:Pemilih Pemula Diberi Ilmu Identifikasi Hoax Dan Hak Dalam Pemilu
Wiyono, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, memberikan apresiasi atas partisipasi SMA Islam Al Azhar dalam acara seni malam mingguan di Alun-alun Kejaksan.
"Ini sungguh bagus karena masih ada siswa yang peduli terhadap budaya Cirebon, dari tarian, Tayub, hingga gamelan dan wayang. Ini sungguh luar biasa," kata Wiyono.
Kepala SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon, Nur Wahyudin SSi turut mengapresiasi kehadiran sekolahnya dalam acara malam Mingguan di Alun-alun Kejaksan.
BACA JUGA:Rusia Tolak Langkah AS di Jerman, Siap Kerahkan Rudal Nuklir
"Tentu saja ini menjadi kebanggaan bagi sekolah dan siswa kami yang dapat menghibur masyarakat yang hadir di alun-alun Kejaksan," ujar Nur Wahyudin.
Dia menambahkan bahwa sekolahnya secara rutin membina siswa dalam bidang seni dan budaya, mulai dari tari hingga memainkan gamelan.
"Sanggar seni Tresna Budaya SMA Islam Al Azhar berkomitmen untuk membina minat seni dan budaya siswa, dan hasilnya dapat terlihat pada penampilan mereka malam ini di hadapan masyarakat," tambahnya.