Ekonomi Sekuler Berdampak Immoral

Rabu 03 Jul 2024 - 17:36 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Mukhammad Alwani* 

FENOMENA perilaku immoral di tengah masyarakat kini kian meresahkan. Perampokan berujung pembunuhan, bullying berujung kematian, pergaulan bebas melahirkan penyakit menular seksual, pencabulan terhadap darah daging sendiri dan aneka rupa perilaku immoral lainnya yang kian tidak bisa diterima nalar.

Namun faktanya semua ini memang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita tanpa memandang apakah dia dari kelas ekonomi menengah ke atas atau dari kelas ekonomi menengah ke bawah.

Kisah pilu nenek Tarimah di Makassar yang dirampok hingga mati terbunuh di dalam rumahnya sendiri oleh pasangan kekasih yang masih terhitung sebagai cucu korban, alasan pelaku membunuh untuk membeli sepatu seharga Rp800.000 sangat tidak sebanding.

BACA JUGA:Dorong Tingkatkan Produksi Padi

Secara pendidikan, keduanya bukanlah orang yang benar-benar buta dengan hukum yang berlaku di negeri ini. Mereka tahu bahwa menghilangkan nyawa orang adalah tindakan pidana, namun bisa seberani itu melawan nalar mereka sendiri hanya karena alasan gaya hidup.

Pertanyaannya adalah apakah tidak mungkin ada hal besar lain yang membuat mereka terdorong untuk membunuh? 

Kisah pilu lain datang dari seorang Ibu di Tangsel yang merekam pencabulan yang dia lakukan dengan anak kandungnya sendiri. Ada juga kisah tragis yang datang dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai polisi di Jawa timur. Sang istri berani membakar hidup-hidup suaminya dalam posisi tangan terborgol.

Motif yang terungkap karena sang polwan merasa jengah setelah mengetahui bahwa si suami telah menghabiskan gajinya hanya untuk judi online. Sang suami yang dilarikan ke RS oleh istrinya sendiri akhirnya meregang nyawa setelah hampir 96 persen tubuhnya mengalami luka bakar.

BACA JUGA:Empat Jamaah Haji Meninggal

Motif yang tidak jauh-jauh dari faktor ekonomi atau dorongan penghidupan yang lebih layak atau mungkin sebatas status sosial masih dominan dalam perilaku immoral yang terjadi. Namun sebenarnya ini adalah efek domino dari akibat penerapan sistem kapitalisme sekulerisme di segala bidang khususnya di bidang ekonomi.

Ekonomi sekuler adalah biang kerok utama dekadensi moral di tengah masyarakat hari ini. Ekonomi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menjebak orang untuk hanya memikirkan materi semata tanpa memikirkan hal lain, sehingga lupa bahwa kita hidup di dunia untuk kehidupan akhirat yang lebih baik.

Jangankan dampak kerusakan pada tatanan bermasyarakat dan bernegara, sedangkan dampak buruk atas dirinya sendiri tidak lagi dipedulikan. Dekadensi moral ini benar-benar terjadi secara masif. 

Secara personal, kita bisa mengukur seseorang apakah menerapkan ekonomi yang tidak meninggalkan agama dari bagaimana dia mengaitkan setiap tingkah lakunya dengan aturan Tuhan.

BACA JUGA:Perwira Siswa Seskoad KKL di BPN Indramayu

Tags :
Kategori :

Terkait

Terkini

Senin 23 Dec 2024 - 20:48 WIB

Pastikan Natal Aman-Kondusif

Senin 23 Dec 2024 - 20:47 WIB

Korupsi Rp300 Triliun, Vonis Ringan

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon