Sebab, untuk menentukannya, perlu kesepahaman dan kesepakatan 4 partai koalisi. Yakni PKB, Gerindra, Golkar, dan Demokrat.
“Harus dirembukkan dulu. Tidak bisa jalan sendiri atau mendorong dari internal sendiri. Karena kita sudah membangun koalisi, maka keputusannya pun harus dikomunikasikan secara bersama," terangnya kepada Radar Cirebon.
Masih kata Mahmudi, di PKB sendiri pihaknya tidak bisa memprediksi siapa yang akan direkomendasikan sebagai bacabup. Sebab itu menjadi ranah DPP.
BACA JUGA:Baliho Sudah Tersebar Dimana-mana, Eh... Sekarang Abraham Mengundurkan Diri dari Bacabup
"Ketika rekomendasi keluar, karena kita koalisi, maka akan kita sodorkan ke partai koalisi," terangnya.
Sejauh ini, lanjut Mahmudi, koalisi empat partai politik masih solid. Komunikasi berjalan lancar.
"Kami PKB dengan Gerindra, Golkar dan Demokrat dalam koalisi ini tetap solid dan tidak akan goyah," katanya.
BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 1 Tewas
Senada disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (Bappda) DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon R Cakra Suseno SH.
Menurutnya, surat tugas Partai Demokrat untuk Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu sah-sah saja. Sebab, itu bagian dari proses penjaringan yang dilakukan DPC Partai Demokrat.
“Jad tidak masalah. Surat tugas itu untuk menjalin komunikasi dengan partai koalisi. Mungkin Ayu yang dipilih karena dianggap mampu berkomunikasi dengan partai koalisi lainnya," ucapnya.
BACA JUGA:Penjaringan Bacakada di Partai Demokrat Mendekati Final
Mekanisme di Gerindra, lanjut Cakra, kemungkinan hanya satu. Yakni surat rekomendasi.
“Munculnya surat tugas itu kan sekarang-sekarang. Sementara pilkada dua tahun lalu tidak ada yang namanya surat tugas. Ya mungkin yang mengeluarkan surat tugas ingin melihat sejauh mana kecakapan calon menjaga koalisi yang sudah terbangun," paparnya.
Masih kata Cakra, bisa jadi dari 4 partai yang telah berkoalisi, pada akhirnya mengeluarkan rekomendasi dengan nama-nama yang sama.