CIREBON-Pembuatan kartu kuning di Kota Cirebon setiap bulannya selalu fluktuatif, namun demikian dominan pembuatan kartu kuning justru adalah lulusan SMA/SMK.
Dari data yang ada, dalam sebulan bisa mencapai ratusan pengajuan AK-1 dari lulusan SMA/SMK.
Berbeda dengan lulusan S-1 justru yang mengajukaan permohonan AK-1 dapat dihitung dengan jari, sehingga dalam sebulan rata-rata hanya belasan.
BACA JUGA:Asdullah Pimpin IKA UPI Komisariat Kabupaten Cirebon
“Lulusan S-2 yang mengajukan AK-1 sejak Januari sampai Mei nol atau tidak ada satupun,” kata Sub Kor Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Muhammad Yani SH.
Kata dia, seperti bulan Januari Lulusan S-1 yang mengajukan AK-1 hanya 14 orang, bulan februari 18 orang, bulan Maret 10 orang, bulan april 4 orang dan bulan Mei 22 orang. Berbeda dengan lulusan SMA/SMK bulan januari sebanyak 71 orang, Februari 71 orang, Maret 27 orang, April 42 orang, bulan Mei 340 orang.
Ditambahkan, secara sebaran per kecamatan, kata Yani, Catatan sejak Januai-Mei 2024 dominan dari warga Kecamatan Harjamukti mencapai Harjamukti 240 orang. warga Kecamatan Kejaksan yang membuat AK-1 sebanyak 103, Kecamatan Kesambi sebanyak 175, Lemahwungkuk 119, Pekalipan 43 orang.
Memang untuk pembuatan kartu AK-1 beragam kategori, mulai dari Tidak Tamat SD, Lulusan SD, SMP, SMA/SMK, D3, S1 dan S2.
Kota Cirebon disebut sebagai kota jasa dan perdagangan.
Namun, angka pengangguran terbuka di Kota Cirebon mencapai angka 13 ribu ternyata cukup tinggi.