Ormas keagamaan Islam misalnya, kerap kali menyerukan ayat suci bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah tangan-tangan manusia.
Ayat itu teramputasi maknanya bila ormas keagamaan menggarap tambang. Di sinilah, ormas keagamaan mengingkari dirinya.
Bila itu terjadi, ormas keagamaan akan menodai ajaran agamanya sendiri. Moralitas agama sebagai pembersih kekotoran, bukan pencipta kekotoran. Moralitas agama adalah pesan Tuhan yang tertera dalam kitab suci.
BACA JUGA:Mencari Jadwal Ulang Rapat PBB
Kita berharap, ormas agama tak melupakan Tuhannya. Dan kita tak mau, moralitas agama tumbang karena tambang. Dampak lain, bisa jadi dalam setiap suksesi pergantian kepemimpinan ormas keagamaan kelak akan mengalami pergeseran spirit.
Dulunya, spiritnya untuk penyelamatan ummat, kemungkinan berganti untuk pengelolaan tambang. Dengan itu semua, ormas keagamaan mesti berfikir jernih; apakah godaan tambangini benar-benar untuk mashlahat atau bukan. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Psikologi IPB