Sejak dulu, Waduk Darma yang berada di Kecamatan Darma, Kabupaten Kunungan menjadi lokasi favorit wisatawan untuk rekreasi. Tak hanya warga lokal namun banyak juga wisatawan dari luar daerah yang saban akhir pekan datang ke waduk terbesar di wilayah III Cirebon tersebut. Bagaimana kondisinya sekarang?
Agus Panther Kuningan
Jika dulu perairan objek wisata Waduk Darma enak dipandang, namun sekarang ini kurang nyaman. Itu disebabkan perairan waduk banyak ditumbuhi eceng gondok. Ironisnya, eceng gondok tersebut menghampar memenuhi pinggir bendungan. Kondisi ini praktis membuat tampilan objek wisata Waduk Darma terlihat kotor dan kumuh.
Misalnya yang dikeluhkan oleh wisatawan asal Cikijing, Kabupaten Majalengka, Nana Sutisna. Pria berusia 30 tahunan itu mengaku risih dengan hadirnya eceng gondok di perairan Waduk Darma tersebut. Pasalnya, pada kunjungan kali ini keluarganya tak bisa bermain air karena bibir waduk yang tertutup eceng gondok.
"Biasanya kalau ke Waduk Darma anak-anak bisa main air, tapi sekarang tidak bisa karena banyak eceng gondok. Kalaupun memaksa, saya khawatir nanti malah anak-anak mendadak sakit gatal-gatal. Ya harus segera dibersihkan supaya pengunjung merasa nyaman," kata Nana, belum lama ini.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Hardiknas, Pj Bupati Sebut Gerakan Merdeka Belajar Sudah Membumi
Kehadiran eceng gondok di Waduk Darma juga dikeluhkan para pengelola wahana perahu wisata. Tak jarang baling-baling perahu mereka tersangkut eceng gondok atau sampah yang menyertai tumbuhan air tersebut.
"Tidak hanya tanaman eceng gondok yang nyangkut di baling-baling. Kadang di antara eceng gondok itu ada bambu, sampah plastik hingga kain yang membuat baling-baling macet," papar Rizki yang juga Ketua Paguyuban Perahu Wisata Waduk Darma.
Rizki menambahkan, kehadiran eceng gondok di perairan Waduk Darma mulai terjadi sejak bulan puasa kemarin. Dengan cepat, lanjut Rizki, eceng gondok tumbuh subur hingga menimbulkan hamparan memenuhi bibir waduk.
"Kami sudah berusaha menyingkirkan eceng gondok tersebut dengan cara digeser menggunakan tambang, sampai dibabat menggunakan mesin potong rumput sudah dilakukan. Tapi eceng gondok balik lagi terbawa angin, yang dipotong pun kini sudah tumbuh subur lagi," keluh Rizki.
BACA JUGA:Wakil Rakyat Mulai Naik Darah
Kalaupun harus diangkut ke darat, Rizki mengaku tak sanggup jika dilakukan sendiri. Selain berat, Rizki tak tahu harus membuangnya ke mana.
"Untuk membersihkan eceng gondok ini harus melibatkan banyak orang. Kalau sendirian mah tidak akan sanggup. Sekarang saja kalau kita bersihkan di sini, besok sudah penuh lagi karena terbawa angin," ujarnya.
Sementara itu, Sopyan selaku pengelola objek wisata Waduk Darma mengakui keberadaan eceng gondok ini merupakan fenomena tahunan setiap musim hujan tiba. Pihaknya kesulitan mengatasi eceng gondok ini karena pertumbuhannya sangat cepat dan sulit dikendalikan.
"Untuk mengatasi masalah eceng gondok ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pengelola, namun butuh partisipasi banyak pihak. Seperti yang pernah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, kita pernah melakukan pembersihan eceng gondok ini melibatkan BPBD dan instansi lainnya," sebut Sopyan.