Kota Cirebon memiliki ragam destinasi pariwisata, dengan unggulan budaya.
Karena itu, pariwisata budaya menjadi prioritas bersama, agar kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Diantaranya kebijakan inovasi yang dilakukan, membentuk kampung wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya SSos mengatakan, Disbudpar mendukung penuh berbagai kebijakan, inovasi, dan kreatifitas dalam upaya pemajuan pariwisata budaya di Kota Cirebon.
“Kolaborasi menjadi kunci. Keraton Kacirebonan akan dijadikan kampung wisata,” ucapnya.
Asisten Perekonomian Pembangunan Kota Cirebon Drs Sumantho mengapresiasi Disbudpar yang menerapkan Work From Destination (WFD) setiap Kamis dan Jumat.
Hal ini, ujarnya, menjadi tempat diskusi agar potensi pariwisata di Kota Cirebon lebih berkembang, dan menarik wisatawan. Karena itu, Kota Cirebon menunggu kolaborasi semua pihak.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki, sangat antusias berkolaborasi untuk kampung wisata, maupun upaya lain untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon.
Dengan banyaknya wisatawan berkunjung, tamu hotel dan restoran lebih meningkat, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertambah.
Sultan Kacirebonan Abdul Gani Natadiningrat mengatakan, empat keraton di Kota Cirebon saling mendukung, dalam memajukan pariwisata budaya.
Dengan kemasan yang baik dan kolaborasi bersama semua pihak, Sultan Abdul Gani yakin kunjungan wisatawan lebih meningkat.
“Keraton di Cirebon ini, kebanggaan kita bersama,” ujarnya. (ysf)