Moralitas Sepak Bola

Senin 04 Dec 2023 - 19:22 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Ghanim menggemakan salah satu ayat Al-Qur'an yaitu Surat Al Hujurat ayat 13 yang menekankan keragaman umat manusia bukanlah untuk menyebabkan permusuhan, melainkan sebagai anugerah agar manusia saling memahami dan bekerja sama.

Menurut pengamat sepak bola Maruf El Rumi, secara historis, sepak bola merupakan salah satu permainan yang sangat familiar di kalangan generasi muda. Dalam perkembangannya, permainan ini berfungasi sebagai mengisi waktu luang dan juga memungkinkan untuk mengasah talenta emasnya.

Namun itu, Maruf mengungkapkan sepak bola bisa menjadi prahara para pemainnya saling berbuat serampangan dalam bermain, yang mana ini bermuara pada ambisi berlebihan yang kemudian akan melahirkan emosi. Di situlah, memunculkan clash sesama pemain yang berada di dalam lapangan.

Ketika timnya kalah, itu sebagai bagian dan penghinaan, maka lahirlah dengan fanatisme yang bertebihan. Jika fanatisme berlebihan makin menggelembung dalam ruang besar dunia sepak bola, maka akan mengakibatkan terjadinya rasa kekecewaan yang dilampiaskan.

BACA JUGA:Tempat Maca Berbagi Nasi Kotak di Majalengka

Yakni cara-cara yang dilakukan sarat dengan kekerasan, kebrutalan lebih-lebih sampai menyebabkan kehilangan nyawa sesama supporter yang menonton bersama di dalam lapangan.

Bukan hanya datang dari penonton, tetapi juga para pemainnya bisa menjadi korban. Bermain sepak bola itu secara komprehensif merupakan wujud dari usaha dan kerja keras. Kemudian, sisanya sebagai representasi dari peran Tuhan.

Oleh karenanya, kemenangan itu merupakan takdir berikut dilandasi dengan usaha dan kerja keras dan seluruh tim. Sementara, boleh jadi ada takdir kekalahan, kendati demikian telah begitu rupa berusaha dan bekerja keras berpeluh-peluh untuk meraih kemenangan. 99% dalam sepak bola itu adalah usaha, 1% bahkan 0% adalah takdir.

Karena itu kita sering melihat bahwa kita tidak beruntung, ya memang kita tidak beruntung saja. Sebenarnya di sini ada faktor x.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir, TNI-Polri Bersihkan Saluran Air di Desa Weragati

Kalau kita bicara faktor x dalam agama, di sana ada takdir dan kehendak dan Allah bahwa belum saatnya kamu menjadi juara dan menang. Kamu harus coba lagi. coba lagi, dan coba lagi.

SEPAK BOLA DAN MORALITAS
Sepak bola merupakan olahraga paling populer di muka bumi. Berdasarkan informasi dari World Atlas (2021), sepak bola telah menjadi cabang olahraga yang paling diminati di seluruh dunia, dengan jumlah penggemar mencapai angka sekitar 4 miliar orang.

Seperti yang pernah disebutkan oleh Diplomat Amerika yang pernah meraih Nobel Perdamaian Henry Kissinger bahwa sepak bola adalah senjata diplomatik yang paling efektif, paling berpengaruh. dan paling dekat dengan masyarakat. Permainan kolektif ini telah menyedot keikutsertaan banyak orang, menjadi hiburan yang mempertontonkan apa yang ada di lapangan dan di luar lapangan.

Sepak bola telah menjadi industri yang memungkinkan perputaran uang dalam jumlah besar. Di balik itu, sepak bola juga menyimpan sisi lain. Sejak, ditemukan pada abad ke-2 SM, di masa Dinasti Han di Tiongkok, sepak bola banyak mengandung nilai-nilai moralitas, bagaimana kita belajar prinsip hidup, kesungguhan, kerja sama, dan permainan yang enak ditonton.

BACA JUGA:Keyakinan Rasional Kandidat Pengetahuan?

Sepak bola sama sekali tidak mengajarkan kebrutalan, kekerasan, dan apalagi penghilangan nyawa.

Kategori :