CIREBON-Mininimnya sentuhan perawatan, gapura tradisional Stadion Ranggajati Kecamatan Sumber juga mulai rusak.
Gapura yang berada di pintu akses masuk stadion tersebut berpotensi roboh, dan dinilai membahayakan masyarakat yang sedang aktivitas di sekitar gapura.
Pasalnya, material pada gapura setinggi sekitar tiga meter itu, sudah terkikis hingga hampir separuhnya. Kerusakan tersebut disebabkan usia bangunan yang sudah lama, serta minimnya perawatan sejak dibangun pada tahun 2016 silam.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon Ikin Asikin mengaku sudah mengetahui kerusakan gapura tersebut, yang mulai terkikis. Sayangnya, Ikin mengaku, belum dapat memperbaiki gapura tersebut karena terbentur dengan anggaran.
BACA JUGA: Database Karang Taruna untuk Bantu Program Pemerintah
Tahun ini, pihaknya tidak mendapat alokasi anggaran dari APBD untuk memperbaiki kerusakan gapura tersebut. “Kalau ada anggarannya langsung diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak ada anggaran. Ya karena tidak diberi anggaran untuk memperbaiki itu,” ujar Ikin.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya untuk segera memperbaiki gapura tersebut, dengan mengajukan anggaran pada APBD perubahan melalui anggaran global perbaikan sarana dan prasarana Stadion Ranggajati.
Adapun kebutuhan untuk perbaikan tersebut, diperkirakan membutuhkan uang senilai Rp200 juta.
Tapi, pihaknya sedang mengkaji kembali perbaikan gapura tersebut, apakah harus diruntuhkan dulu atau bisa di sulam.
BACA JUGA:Rusak Berat, Sering Terjadi Lakalantas
“Kami sedang berkomunikasi dengan dinas PUTR dan masih menunggu informasi secara utuh dari hasil kajian tim teknis dari dinas tersebut,” kata Ikin.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Inspektorat terkait kemungkinan adanya penutupan sementara Stadion Ranggajati. “Kalau misalnya hasil kajian mereka harus ditutup ya akan kami tutup stadion itu,” terangnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya membutuhkan jaminan dari dinas teknis seperti PUTR dan Inspektorat dalam penilaian faktor keamanan gapura tersebut yang kemudian bisa dijadikan langkah untuk mengambil keputusan. “Sampai sekarang kami juga masih menunggu hasil penilaian atas risiko kerusakan gapura tersebut,” imbuhnya. (cep)