MAJALENGKA - Atas diraihnya gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdul Chalim, maka Pemkab Majalengka akan memberikan berbagai penghargaan.
Bupati Kabupaten Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengatakan, dirinya memastikan bahwa sejak hari ini, setiap tanggal 16 Agustus sebelum pidato Presiden, akan diselenggarakan upacara resmi di komplek Maqbaroh KH Abdul Chalim.
Ia pun menyampaikan agar nama KH. Abdul Chalim diusulkan sebagai nama Jalan dan Bandara yang ada di Majalengka. "Saya ingin bapak/ibu saksikan, Insya Allah setelah ini nama Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim akan kita abadikan menjadi nama jalan dan bandara di Majalengka," jelas bupati.
BACA JUGA:Gibran Siap Berdebat Sesuai Format UU Pemilu dan Peraturan KPU
Bupati berceita, awal kisah dimulainya pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Chalim. Atas usulan masyarakat Leuwimunding dan desakan nahdliyyin, maka ketika acara peringatan satu abad NU, saya selaku Bupati diminta segera melaunching pengusulan gelar pahlawan bagi KH Abdul Chalim. Dirinya, memerintahkan kepada Sekda Kabupaten Majalengka dan Dinas Sosial Kabupaten Majalengka untuk segera menjalin komunikasi dengan ahli waris KH Abdul Chalim.
"Saya minta kepada sekda dan kadis sosial untuk segera silaturahim ke Prof Dr Asep Saifuddin Chalim MA selaku ahli waris," ungkap Karna Sobahi.
Sementara, Wakil Ketua TP2GP, Prof Usep Abdul Mathin MA PhD menguraikan betapa sosok KH Abdul Chalim adalah sosok perintis dan pendiri NU serta pejuang kemerdekaan yang mengusung Konsep Moderasi beragama dan berpolitik.
"Almaghfurlah KH Abdul Chalim itu orang yang sangat paham isi kitab _ainul adab wa siyasah_ karangan Syekh Hadzil, salah satu ulama abad 8 Hijriyah. Beliau memahami dan menerapkan moderasi beragama dan berpolitik sebagaimana tertuang dalam kitab tersebut," terang Prof Usep.
BACA JUGA:Lusa Batas Akhir, Calon Pj Bupati Cirebon Belum Pasti
Lebih lanjut Prof Usep menjelaskan, KH Abdul Chalim mengusung moderasi beragama dalam hal saling hormat menghormati antar penganut Mazhab yang berbeda-beda, sedangkan dalam hal moderasi berpolitik, KH Abdul Chalim mengusung keseimbangan politik dan agama. "KH Abdul Chalim itu tidak membenarkan adalah politisasi agama, namun Beliau mengusung politik kelembutan," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, KH Abdul Chalim Leuwimunding ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi pada tanggal 10 November 2023 lalu. KH Abdul Chalim Leuwimunding merupakan pendiri NU dan pejuang kemerdekaan asal Leuwimunding, kabupaten Majalengka.
Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada KH Abdul Chalim melalui Keputusan Presiden RI Nomor: 115/TK/Tahun 2023 membawa dampak positif bagi segenap pejabat dan masyarakat Majalengka. Semangat nilai-nilai perjuangan KH Abdul Chalim terlihat dari antusiasme masyarakat dan pejabat yang hadir dalam acara tasyakuran gelar Pahlawan Nasional dan Tahlil Akbar Almaghfurlah KH Abdul Chalim di komplek Pondok Pesantren Amanatul Ummah 2 Leuwimunding Majalengka, kemarin.**