Pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon perlu digenjot. Kuncinya adalah sinergitas antara eksekutif dan legislatif. Sebab, kedua lembaga pemerintah inilah yang mampu mengeksekusi semua kebijakan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE meminta kedepan legislatif dengan eksekutif bisa lebih sinergis. Sehingga pembangunan bisa lebih maksimal.
“Dalam momentum Hari Jadi ke-542 Kabupaten Cirebon, kita di lembaga legislatif berharap sebagai bagian dari unsur pemerintah daerah (pemda) kedepan bisa lebih bersinergi lagi dengan eksekutif,” ujar Rudiana.
Menurutnya, eksekutif maupun legislatif statusnya sebagai pelayan masyarakat. Tentu harus lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat. Baik terkait infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Karena lanjut Rudi--sapaan akrabnya, wakil rakyat sering kali menyerap aspirasi, baik yang disampaikan pada saat kegiatan kunjungan kerja, maupun pada saat menggelar reses.
BACA JUGA:Harjad Jadi Ajang Refleksi dan Sinergi Arah Pembangunan
“Kedepan, harusnya kita bisa lebih memahami kebutuhan masyarakat. Kalau sudah dikeluhkan, harus kita prioritaskan. Pun kalau ada yang belum terlayani, kedepan harus terlayani. Karena tadi kita ini sebagai pelayannya masyarakat,” tegasnya.
Sehingga di tahun berikutnya, sudah ada peningkatan. Tidak terus mengulang atau menumpuk persoalan. Karenanya, Cirebon kedepan harus bisa lebih baik lagi.
Selama tiga periode di legislatif, ungkap Rudi, ternyata masih banyak yang harus dibenahi. Terlebih tiga tahun sebelumnya, dimana pembangunan sempat tersendat, lantaran anggaran semua difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Harusnya untuk infrastuktur yang menjadi kebutuhan masyarakat, tapi mandek lantaran anggarannya semua tersedot untuk Covid. Jadi kami mengakui masih banyak kekurangan yang harus kita benahi,” tuturnya.
BACA JUGA:Tantangan Besar Pemkab Cirebon di Usia Ke-542 Tahun
“Banyak sarana prasana penopang kegiatan masyarakat terbengkalai. Banyak infrastruktur yang perlu kita benahi. Pelayanan administrasi sosial pun harus kita penuhi,” pungkasnya. (sam/adv)