“Pos kesehatan kita didirikan di tempat strategis. Yaitu di ruas jalan pantura Kabupaten Cirebon, di jalur tol, jalur alternatif dan jalur wisata," ujar Diding Sarifudin, Minggu 31 Maret 2024.
Secara rincinya, ada 6 pos berada di GT Palimanan, di rest area 207, 208, 228, 229 dan GT keluar Kanci. Sedangkan untuk 14 pos kesehatan di jalur pantura, ada Puskesmas Bunder, Jungjang, Palimanan, Plumbon, Ramayana, Kedawung, dan pos kesehatan di dapan Ramayana Weru.
Sementara di jalur utara, ada Puskesmas Kedaton, Celancang dan berlanjut ke Mundu, Pangenan, Gebang, dan Losari. Kemudian di jalur selatan, pos kesehatan ada di daerah Ciperna dan Beber.
Selain itu, di jalur alternatif juga bakal didirikan pos kesehatan di Dukupuntang, perempatan Talun, Sindanglaut dan Ciledug. "Untuk jalur alternatif wisata kita dirikan pos di Plangon, tapi aktifnya H+1 lebaran," kata Diding.
BACA JUGA:1.250 Takjil untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan
Masih lanjut Diding, untuk 25 pos kesehatan tersebut, pihaknya juga menyiagakan 2.475 tenaga kesehatan yang meliputi 115 dokter, 809 perawat, 981 bidan, 436 tenaga kesehatan dan 134 tenaga non-medis. “Mereka dibagi 3 shift pagi, siang, dan malam. Untuk obat-obatan dan peralatan sudah kita siapkan, mobil ambulans juga kita siagakan," terangnya.
Diding memberikan tips nyaman untuk melakukan perjalanan mudik dari sisi kesehatan. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mudik ialah dengan mempersiapkan kondisi fisik terlebih dahulu. Yakni, pemudik untuk beristirahat yang cukup. Kemudian sahur secukupnya ditambah konsumsi vitamin untuk untuk kebugaran.
Kemudian saat dalam perjalanan, jangan memaksakan diri ketika kondisi tubuh sudah lelah. “Ada baiknya, istirahat setiap 4 jam saat dalam perjalanan. Dan yang tak kalah penting, jaga emosi," pesan Diding.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol Muhamad Ardi Wibowo menyampaikan, pihaknya akan melakukan pemberlakuan pembatasan pada angkutan barang. Seperti, mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, mobil barang dengan kereta gandengan, mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan galian hasil tambang, maupun bangunan.
BACA JUGA:Pj Bupati Serahkan LKPJ 2023 kepada DPRD
Mobil yang disebutkan tersebut, diimbau untuk tidak beroperasi di jalan tol maupun jalan pantura Kabupaten Cirebon, mulai dari Jum'at 5 April 2024 pukul 09.00 sampai dengan Selasa 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemacetan yang terjadi pada saat arus mudik nanti.
Namun ada pula kendaraan yang dikecualikan dari pembatasan angkutan barang tersebut. Di antaranya, mobil membawa barang bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, barang bahan pokok masyarakat, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, pakan ternak, logistik pemilu, keperluan penanganan bencana alam, sepeda motor mudik dan balik gratis.
Disinggung soal apel gelar pasukan pada Operasi Ketupat Lodaya, Kompol Muhamad Ardi Wibowo mengatakan akan dilakukan dalam pekan ini. “Info terakhir tanggal 4 April 2024 untuk apel Operasi Ketupat Lodaya," bebernya.
Untuk kesiapan sarana dan prasarana, dari Sat Lantas Polresta Cirebon menyiapkan 1.500 rambu-rambu lalu lintas. Di antaranya, raffic Cone 150 unit, water barrier 65 unit, mini barrier 40 unit, trailing 65 unit, tolo-tolo 500, bambu tolo-tolo 700 unit, rambu portabel 40 unit, dan sapras lainya seperti bendera, rompi, jas hujan dan lainnya.
BACA JUGA:PAW, Nindy Putri Nur Pratiwi Duduk di DPRD
Sapras itu akan disebar pada awal pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2024. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Cirebon bila sudah dilakukan pemasangan rambu-rambu dan penutupan u-turn, agar masyarakat tetap bisa mematuhi aturan lalulintas dan tidak membongkarnya. (sam/cep)