CIREBON-Harga bawang merah di tingkat petani dinilai masih rendah. Akibatnya, dengan harga Rp15 ribu/kg saat ini, tidak mampu menutupi biaya yang dikeluarkan petani selama produksi.
Kondisi itu dikeluhkan salah seorang petani bawang merah asal Losari, Tauhid. Menurutnya, harga bawang merah Rp15 ribu/kg terbilang rendah karena tidak cukup untuk menutup anggaran petani selama melakukan penanaman bawang merah.
“Harga segitu ya enggak nutup. Belum untuk pupuk, obat-obatan, dan sewa lahannya,” kata Tauhid.
Dijelaskannya, harga ideal untuk bisa menutupi biaya produksi bawang sekitar Rp20 ribu per kilogramnya. “Jadi harga Rp20 ribu per kilogram baru bisa nutup biaya tanam bawang. Syukur-syukur bisa di atas Rp20 ribu per kilonya, ya minim-minimnya Rp20 ribu lah,” ujarnya.
Diakui Tauhid, menanam bawang merah di musim hujan banyak tantangan dan kesulitan yang dihadapi. “Kalau hujan, sawah bisa tergenang air. Apalagi kalau tergenang sampai lebih dua hari itu bawang pada busuk. Kalau lebih dari itu ya gagal panen,” ungkapnya.
Sehingga, menurut Tauhid, petani bawang merah banyak sekali tantangan terutama dari masalah harga dan alam. “Kalau harga bagus tapi sawahnya terendam air terus ya tetap rugi. Tapi sama kalau sawah lagi bagus tetapi harganya anjlok ya rugi juga,” keluhnya. (den)