Pemkab Uji Coba Tanam Bawang Merah dari Biji
INOVASI PERTANIAN: Pj Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi meninjau lokasi uji coba menanam bawang merah dari biji di Desa Cikalahang Kecamatan Dukupuntang.-diskominfo-radar cirebon
CIREBON-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan Prima Agrosid melakukan uji coba penanaman bawang merah menggunakan biji di Desa Cikalahang Kecamatan Dukuhpuntang, kemarin.
Metode penanaman bawang merah menggunakan biji ini tengah diuji dalam berbagai periode panen, yaitu pada hari ke-75, ke-85, dan ke-95.
Hasil awal menunjukkan bahwa biaya produksi bawang merah dari biji lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional yang menggunakan umbi. Selain itu, metode ini juga lebih efisien dari segi penanaman dan pemeliharaan.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi, menjelaskan bahwa uji coba ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi metode penanaman bawang merah menggunakan biji.
BACA JUGA:48 Desa Wisata Terus Dikembangkan
“Kami sedang menghitung perbedaan biaya produksi antara penanaman menggunakan biji dan umbi, mana yang lebih murah dan efisien,” ujarnya.
Salah satu temuan penting dari uji coba ini adalah potensi hasil panen yang jauh lebih besar. “Jika penanaman bawang merah dengan umbi di satu hektare menghasilkan 10 ton, maka dengan biji bisa mencapai 20 ton,” jelas Wahyu.
Keberhasilan uji coba ini diharapkan dapat membantu mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Cirebon, mengingat bawang merah merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi. “Jika pasokan bawang merah stabil, kita bisa menjaga harga di pasar agar tetap terkendali,” tambahnya.
Selain itu, masa simpan bawang merah juga dapat diperpanjang dengan metode penanaman menggunakan biji.
BACA JUGA:Satu-satunya di Jawa Barat
Bawang merah yang dipanen dalam waktu 95 hari memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan yang dipanen dalam 75 hari. Hal ini memungkinkan bawang merah ditahan sementara saat pasokan di pasar melimpah sebagai strategi untuk menjaga kestabilan harga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Dr Alex Suheriyawan, mengungkapkan bahwa metode ini dapat menjadi solusi terhadap permasalahan ketersediaan bibit, yang selama ini menjadi tantangan dalam budi daya bawang merah.
“Saat ini, Kabupaten Cirebon memiliki sekitar 4.000 hektare lahan pertanian bawang merah yang tersebar di tujuh kecamatan,” ujarnya. (den)