CIREBON- Selama ini keberadaan pasar tumpah menjadi sumber kemacetan di jalur pantura.
Kemacetan ini biasanya terjadi pada saat arus mudi Lebaran.
Pasar tumpah di Kabupatan Cirebon memang cukup banyak.
BACA JUGA:Sudah Habiskan Biaya Rp48 Miliar Buat Renovasi, tapi Terminal Ciledug Masih Tetap Sepi
Dari hasil inventarisir, setidaknya ada lima pasar tumpah di sepanjangn jalur panura yang harus diperhatikan.
Pasar tumpah tersebut sebut saja, Pasar Tumpah Tegalgubug, Lampu Merah Palimanan, Pasar Pasalaran Weru, jalur kuliner Tengahtani, Bunderan Kedawung, Pasar Mundu, Pasar Gebang, serta Pasar Losari.
Kabid Pengembangan dan Keselamatan Dishub Kabupaten Cirebon, Tadi Aryadi mengatakan, ada lima titik di antara 8 titik yang diprediksi menjadi sumber kemacetan tersebut adalah pasar tumpah.
BACA JUGA:Harga Kepokmas, Biasanya Pertengahan Bulan Ramadan Turun, tapi Mendekati Lebaran Naik Lagi
Karena itu, saat mulai masuk arus mudik, pasar tumpah harus steril dari pedagang.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah memprediksi titik-titik yang menjadi sumber kemacetan saat arus mudik.
“Berdasarkan pengamatan di lapangan, kita prediksi 8 titik yang menjadi sumber kemacetan saat arus mudik lebaran ini," ujar Tadi Aryadi kepada Radar Cirebon, Minggu 24 April 2024.
BACA JUGA:Ruas Jalan Baru di Buka, Maka Tiga Kecamatan Ini yang Bakal Diuntungkan
Tadi Aryadi mengatakan, 8 titik yang diprediksi jadi sumber kemacetan saat arus mudik itu seperti Pasar Tumpah Tegalgubug, Lampu Merah Palimanan, Pasar Pasalaran Weru, jalur kuliner Tengahtani, Bunderan Kedawung, Pasar Mundu, Pasar Gebang, serta Pasar Losari.
“Lima di antaranya merupakan pasar tumpah. Yakni Tegalgubug, Pasalaran, Mundu, Gebang, serta Losari,” tuturnya.
Dalam penanganan titik-titik penyebab kemacetan, kata Tadu Aryadi, harus dilakukan oleh lintas instansi. Terutama dalam penanganan pasar tumpah.