Harga Beras Melambung, Petani Sejahtera?

Rabu 20 Mar 2024 - 16:40 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Yang menjadi pertanyaan, apakah tengkulak mengambil margin yang terlalu besar dalam mata rantai produksi beras ini? 

Kita bisa melihat hal ini dari rata-rata harga Gabah yang dibeli dari petani. Dalam BRS BPS Provinsi Jawa Bulan Maret 2024, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat pada Februari 2024 sebesar Rp7.309 per kg atau naik sebesar 6,71 persen dibandingkan harga GKP Januari 2024 sebesar Rp6.849 sementara rata-rata harga GKP ditingkat Penggilingan sebesar Rp7.514 per kg atau naik sebesar 6,61 persen dari Rp7.049.

BACA JUGA:Masa Kerja Komisioner KPU Kabupaten Cirebon Berakhir, Belum Ada Pengganti 

Untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani naik sebesar 6,32 persen dari Rp8.245 menjadi Rp8.766 per kg, dan di Tingkat Penggilingan naik 6,44 persen dari Rp8.383 menjadi Rp8.923 per kg.

Untuk Gabah Kualitas Rendah ditingkat petani naik sebesar 8,82 persen dari Rp6.300 menjadi Rp6.856. 

Sementara di tingkat penggilingan naik sebesar 8,58 persen dari Rp6.490 menjadi Rp7.047 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Dengan data ini bisa diambil kesimpulan sejak bulan Januari-Februari harga gabah sudah merangkak naik sehingga mengakibatkan harga beras naik. 

BACA JUGA:Usulan Calon Pj Bupati Cirebon Masih Pakai Format Lama

Lalu berapa besaran kenaikan harga beras yang dicatat oleh BPS? Dalam BRS BPS Provinsi Jawa Bulan Maret 2024, Dibandingkan dengan Februari 2023, harga beras di penggilingan pada Februari 2024 mengalami kenaikan cukup signifikan, untuk kualitas premium naik sebesar 25,54 persen dari Rp11.562 pada Februari tahun 2023 menjadi Rp14.515. 

Kualitas medium naik sebesar 30,51 persen, dimana pada tahun 2023 harga beras medium di penggilingan sebesar Rp11.230 sementara pada Februari 2024 tercatat Rp14.656.

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei biaya produksi padi pada 2017. Dari hasil survei tersebut biaya produksi untuk padi sawah sebesar Rp2.926,05/kg gabah kering panen (gkp).

Sementara biaya produksi untuk padi ladang pada 2017 mencapai Rp3.391,79/kg. 

BACA JUGA:Jabatan akan Berakhir, Bupati Cirebon Masih Bisa Gelar Mutasi Lagi

Dengan harga saat ini, sangat dimungkinkan ada kenaikan biaya produksi, namun dengan harga gabah Rp7.000 – 8.000, petani jelas mendapat margin untung yang sangat kecil.

Bagaimana dengan margin yang diambil tengkulak? Dengan harga gabah yang berkisar Rp7.000 – 8.000 dan harga beras yang sampai di konsumen sebesar Rp16.000 -18.000 maka margin yang diambil oleh tengkulak adalah dua kali lipat (100%) dari harga gabah. 

Menurut penulis, margin ini terlalu besar terlepas dari biaya-biaya yang timbul hingga beras sampai di konsumen.

Tags :
Kategori :

Terkait