Harga Beras Melambung, Petani Sejahtera?

Rabu 20 Mar 2024 - 16:40 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Adapun NTP yang naik dari Januari-Februari adalah hasil pengukuran kenaikan harga komoditas pertanian di awal tahun.

Seperti yang kita ketahui, sejak awal tahun sudah terjadi lonjakan harga komoditas pangan secara signifikan, yang berarti ada lonjakan pendapatan yang diterima petani.

Hal ini dapat dilihat pada angka IT (Indeks Harga Diterima Petani) Subsektor Tanaman Pangan di bulan Januari-Februari yang naik sebesar 5,04 persen dari 135,27 menjadi 142,09. 

BACA JUGA:Adu Kuat Usulan Pj Bupati Cirebon, DPRD Ikuti Format Usulan Lama

Perkembangan angka IT menunjukkan fluktuasi/kenaikan harga komoditas sub sektor tanaman pangan yang dihasilkan petani.

Semakin tinggi tingkat kenaikan harga maka angka IT semakin tinggi pula. Sedangkan pembanding dari angka IT adalah angka IB, yaitu Indeks Harga Dibayar Petani. 

Semakin besar harga yang dikeluarkan petani baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk biaya produksi, maka semakin tinggi angka IB-nya.

Pada Januari-Februari, angka IB Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,59 persen dari 116,89 menjadi 117,57.

BACA JUGA:Di Akhir Jabatan Bupati Imron Akan Mutasi Lagi? Tentunya Ada Persyaratanya

Hal ini terjadi karena peningkatan harga-harga barang yang dikonsumsi petani maupun karena lonjakan biaya produksi pertaniannya. Angka IT dan IB inilah yang membentuk NTP. 

Secara sederhana jika angka IT lebih besar dari IB, maka NTP akan semakin tinggi dan petani secara proxy dinilai semakin sejahtera. 

Harga Gabah Versus Harga Beras, Siapa Paling Diuntungkan?

Lalu siapakah yang mengambil keuntungan terbesar dari melonjaknya harga beras di pasaran? Seperti kita ketahui, untuk sampai di pasar dalam bentuk beras yang siap dikonsumsi, perlu beberapa tahapan sejak tanaman padi dipanen oleh petani dan digiling menjadi gabah. 

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Barat, Yuk Lihat Angkanya

Tahapan-tahapan ini yang memungkinkan harga gabah menjadi lebih tinggi apabila sudah berbentuk beras. Biaya produksi beras dapat berupa biaya giling gabah, biaya pengepakan, upah kuli angkut, sewa kendaraan dan lain sebagainya. 

Biaya-biaya ini yang membuat harga beras dipasar menjadi lebih tinggi karena para tengkulak tentu mengambil margin untuk biaya produksinya.

Tags :
Kategori :

Terkait