BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait tinggi gelombang laut di sejumlah wilayah di Indonesia bagian selatan. Khususnya selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, potensi gelombang mencapai 4-6 meter, termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, menyatakan bahwa gelombang tinggi hingga sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta masih berpotensi terjadi hingga Kamis (14/3).
"Sementara tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi," ujar Teguh Wardoyo.
Lebih lanjut dikatakannya, peningkatan tinggi gelombang ini dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia selatan yang umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6-35 knot.
BACA JUGA:Tanggap Darurat Selama Ramadan
Tingginya kecepatan angin terpantau di sejumlah perairan, seperti perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa, perairan barat Sulawesi Selatan. Termasuk sejumlah wilayah lainnya, yakni Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, Laut Banda, perairan Sermata-Tanimbar, dan Laut Arafuru, berkontribusi pada peningkatan gelombang laut.
Selain itu, peningkatan gelombang laut juga dipicu oleh munculnya bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa yang bergerak ke arah tenggara.
Karena itu, pihaknya mengimbau pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, terutama bagi nelayan, tongkang, kapal feri, kapal kargo, dan kapal pesiar.
Berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan, serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang. Kemudian kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar.
Selain itu, wisatawan dan warga yang berkunjung ke pantai diimbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, mengingat gelombang yang tinggi hingga sangat tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Bagi wisatawan maupun warga yang menunggu waktu berbuka puasa dengan mengunjungi pantai, kami imbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, karena gelombang tinggi hingga sangat tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," katanya.
Terkait dengan potensi siklon tropis 91S, BMKG memperkirakan bahwa bibit badai ini masih berpotensi memicu peningkatan kecepatan angin hingga beberapa hari ke depan. Dampaknya juga dapat dirasakan dalam bentuk angin kencang yang menimbulkan dampak kejadian pohon tumbang di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Kota Semarang. (antara)