SMPN 2 Pangenan tidak hanya menjadi langganan banjir, namun juga memiliki beberapa bangunan ruang kelas yang atapnya nyaris ambruk.
Bahkan, satu ruang kelas diantaranya terpaksa dikosongkan karena khawatir atapnya ambruk.
KEPALA SMPN 2 Pangenan Djunaidi menjelaskan, ada empat ruang kelas di sekolahnya yang mengalami kerusakan pada bagian atap.
Menurutnya, empat bangunan ruang kelas yang atapnya rusak itu harus segera diperbaiki karena kalau tidak segera ditangani dikhawatirkan akan ambruk.
Bahkan, pihaknya harus mengosongkan salah satu ruang kelas dari kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa karena khawatir ambruk pada bagian atapnya.
“Satu ruang kelas untuk kelas 8B kita kosongkan, kita pindahkan sementara KBM di ruang perpustakaan, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutur Djunaidi kepada Radar Cirebon, kemarin.
Karena ruangan perpustakaan digunakan untuk KBM, sehingga terjadi beberapa pergesaran fungsi sementara ruangan sejak Oktober 2023.
“Ada beberapa pergerseran fungsi sementara ruangan, untuk ruang kelas 8 B harus dikosongkan dan mengalihkan kelas belajar siswa ke ruang perpustakaan, sedangkan ruang perpustakaan digeser ke ruang BK,” ujarnya.
Diakui Djunaidi, pihaknya sudah mengajukan perbaikan bangunan ruang kelas tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
Bahkan, sekolahnya sudah disurvei juga oleh tim dari Dinas Pendidikan. Akan tetapi, hingga saat ini belum juga ada perbaikan atau rehab bangunan sekolah. “Saya belum tahu kapan akan dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Djunaidi mengaku, mendapatkan informasi jika beberapa ruang kelas tersebut akan dilakukan perbaikan pada tahun 2024 ini.
“Saya mendapat informasi, katanya perbaikan ruang kelas akan dilakukan tahun 2024 ini, menggunakan anggaran pokir, itu yang saya dapat informasi,”pungkasnya. (den)