Pemilu: Untold Story

Kamis 29 Feb 2024 - 17:40 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

BACA JUGA:Kolaborasi Tingkatkan Literasi di Sekolah

Upaya kesiapsiagaan ini bukan hal impulsif atau berangkat dari asumsi semata. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Provinsi DIY melaksanakan Pilkada Sleman Tahun 2020. Ketika itu, pelaksanaan Pilkada berada dalam masa pandemi Covid-19. 

Selain itu, wilayah Sleman memiliki potensi ancaman erupsi gunung api yang telah diwaspadai oleh KPU setempat. Situasi ini dikaji oleh Arisonatalia, dkk (2022). KPU Kabupaten Sleman bersama BPBD, Komisi A DPRD Kabupaten Sleman serta perwakilan Pemerintah Daerah menggelar rapat kerja untuk mengantisipasi potensi rawan bencana merapi. 

Menurut prakiraan, bila terjadi letusan dampaknya hanya lelehan dengan jarak yang tidak sampai 1 kilomter. Hingga satu buan sebelum pemungutan suara, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengeluarkan surat bahwa terjadi peningkatan status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Merespon situasi tersebut, pemerintah setempat melakukan pergeseran/pemindahan TPS ke tempat yang lebih aman. Pemilu Feat Banjir

Yang dikhawatirkan rupanya terjadi. Pada saat tanggal 14 Februari 2024, terjadi banjir di beberapa wilayah di antaranya 34 TPS di DKI Jakarta, Kota Tangerang, dan Kabupaten Demak. 

BACA JUGA:Minimalisir Potensi Penyimpangan

Dampak yang cukup parah terjadi di Kabupaten Demak. beberapa TPS direlokasi ke tempat yang lebih aman dan pemerintah setempat menyelenggarakan rapat pleno dan keputusannya adalah dengan menyelenggarakan Pemilu susulan pada 24 Februari 2024 karena pertimbangan dampak banjir.

Merapat ke wilayah 3 Cirebon, sebanyak 26 TPS terendam banjir di Majalengka pada 13 Februari 2024. Dilansir dari Diskominfo Jawa Barat, banjir ini dipicu oleh hujan deras dengan durasi lebih dari lima jam pada tanggal 11 Februari 2024 hingga menyebabkan Sungai Cipelang meluap dan beberapa tanggul jebol. 

Gubernur Jawa Barat melakukan monitoring ke lokasi kejadian dan memberikan instruksi untuk segera memperbaiki tanggul tersebut. Pemerintah Kabupaten Majalengka kemudian menetapkan status tanggap darurat hinggal 25 Februari 2024 terkait penanggulangan banjir. Meskipun demikian, pelaksanaan pemungutan suara tetap berjalan sesuai rencana.

Di Kota Cirebon sendiri, banjir berturut-turut terjadi pada 26 Januari, 1 Februari, 3 Februari, dan 11 Februari 2024. Berdasarkan data kejadian bencana BPBD Kota Cirebon, lokasi banjir tersebut berdampak pada kawasan permukiman di antaranya di Kelurahan Kalijaga, Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Pekiringan, Kelurahan Karyamulya, Kelurahan Jagasatru dan Kelurahan Kesenden.

BACA JUGA:PSSI Gelar Rapat Dengan Perwakilan FIFA Region Asia - Oceania, Berikut Hasil Rapatnya

Banjir kemudian surut dalam kurun waktu ± 3 jam. Sementara pada saat hari pemungutan suara, pelaksanaan berjalan lancar dengan kondisi cuaca secara umum cerah berawan.

Bencana Urusan Bersama

Apa tujuan dari KPU untuk memastikan TPS aman dari bencana? Salah satunya adalah untuk memastikan agar partisipasi pemilih mencapai target.

Pada Pilkada Sleman 2020 lalu, tingkat partisipasi warga mencapai 75,82%. Sementara itu, dilansir dari website RRI, pada Pemilu 2024 KPU RI menargetkan partisipasi pemilih di atas 82%. Penulis belum mendapatkan informasi apakah target ini tercapai atau tidak.

Maka, “Bencana Urusan Bersama” yang sempat menjadi tema rakoornas BNPB di tahun 2020 masih relevan sampai hari ini. Kawal terus perkembangan cuaca harian dan berkala yang disampaikan oleh BMKG.

Kategori :

Terkini

Senin 23 Dec 2024 - 20:48 WIB

Pastikan Natal Aman-Kondusif

Senin 23 Dec 2024 - 20:47 WIB

Korupsi Rp300 Triliun, Vonis Ringan

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon