CIREBON-Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) PCNU Kabupaten Cirebon telah mengembangkan lahan tandus seluas dua hektare di Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol menjadi lahan produktif untuk pertanian.
Lahan tersebut mulai ditanaman padi untuk pertama kalinya, Senin (26/2). Penanaman padi perdana itu dihadiri langsung Bupati Cirebon H Imron MAg.
Dalam kesempatan itu, Bupati Imron mengapresiasi LPPNU PCNU Kabupaten Cirebon atas program penyuluhan dan pembinaan terhadap petani untuk meningkatkan hasil panennya. Diungkapkan Bupati Imron, ada 300 hektare petani yang telah dibina LPPNU PCNU Kabupaten Cirebon.
“Termasuk di Desa Kedungbunder yang dulunya tandus tapi digarap oleh LPPNU dengan alat modern, menjadi sawah. Dan hasil binaannya mendapatkan hasil panen lebih tinggi dibandingkan petani yang lain,” ujar Bupati Imron.
BACA JUGA:Gerindra Perlu Rekonsiliasi Internal Songsong Pilkada Kuningan
Dijelaskan Bupati Imron, pola tanam yang dilakukan oleh LPPNU PCNU Kabupaten Cirebon ini, dengan metode pupuk berimbang, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari area satu hektare yang semula 6 sampai 7 ton, mampu menghasilkan 10 sampai 12 ton per hektare.
Bupati yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon itu berharap, LPPNU PCNU Kabupaten Cirebon memberikan edukasi pembelajaran dan pendidikan kepada petani lainnya di Kabupaten Cirebon agar hasil panen padi lebih baik lagi.
Ia berharap, para petani terus berinovasi untuk meningkatkan hasil panennya seperti yang dilakukan oleh LPPNU Kabupaten Cirebon.
“Kami harap petani terus bertani dan berinovasi. Kami akan hadir mendukung dan membantu kebutuhan-kebutuhan yang ada di petani,” tandasnya.
BACA JUGA:Segera Penataan PKL dan Parkir Kawasan Pertokoan Siliwangi
Di tempat yang sama, Ketua LPPNU PCNU Kabupaten Cirebon, H Syahruddin mengatakan, keinginan dan harapan petani adalah adanya dukungan dari pemerintah daerah. Dukungan itu, untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulillah Kabupaten Cirebon produksinya sudah cukup. Akan tetapi, andaikan memang ada upaya peningkatan kembali, otomatis itu akan bermanfaat untuk daerah-daerah lain,” katanya.
Terkait persoalan pupuk, Syahruddin menilai, ketersedian pupuk sangat penting dalam meningkatkan produksi padi. Sehingga, dirinya berharap persoalan pupuk tercukupi untuk kebutuhan petani.
“Mencukupi ini, bukan masalah harga. Tapi keberadaan pupuk itu biar mudah didapat tuh seperti apa kira-kiranya. Ini butuh kebijakan-kebijakan para stakeholder di sektor-sektor pertanian. Peran pemerintah melalui dinas terkait diharapkan dapat membantu kebutuhan yang diperlukan oleh petani,” ujarnya. (cep)