CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon terus menggalakkan upaya mitigasi risiko melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) kearsipan.
Salah satu fokus utamanya adalah mengajarkan cara menyelamatkan arsip dari dampak bencana, sebagai langkah preventif untuk mencegah kerusakan atau kehilangan dokumen penting.
Gunawan ATD DEA, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon, menjelaskan bahwa melalui bimtek ini, para pegawai kearsipan diberi pengetahuan dan keterampilan tambahan dalam mengelola arsip.
Hal ini bertujuan agar saat terjadi bencana, arsip telah tertata dengan baik sehingga risiko kerusakan dapat diminimalkan.
BACA JUGA:Harga Sembako Melonjak
”Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, pengelolaan arsip sudah beralih ke bentuk digital, yang secara signifikan dapat mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan akibat bencana,” ungkapnya.
Penyimpanan arsip secara digital memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan aksesibilitas dokumen.
Dokumen yang telah didigitalkan dapat dengan mudah dipindahkan atau disimpan secara aman, serta tetap dapat diakses dengan cepat dan efisien.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Cirebon Mohammad Arief Kurniawan ST, menambahkan bahwa tujuan utama dari bimtek ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip.
BACA JUGA:Suara Naik, Kursi Golkar Bertambah
Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa dokumen dan arsip yang tersimpan dapat diakses dengan mudah, cepat, dan terhindar dari kerusakan atau kehilangan.
Para peserta bimtek diberikan materi yang mencakup berbagai aspek pengelolaan arsip, mulai dari peraturan perundang-undangan hingga pengelolaan arsip digital.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem kearsipan yang efektif dan efisien, serta meningkatkan pemahaman kolektif terkait pentingnya pengelolaan arsip yang baik.
Perkembangan dunia digital memberikan tantangan baru dalam pengelolaan arsip, namun Pemerintah Kota Cirebon bertekad untuk terus mendukung profesionalisme dalam pengelolaan arsip.
BACA JUGA:Tiga Usulan Program Prioritas 2025