BACA JUGA:Bupati Nina Bagikan Bantuan Permakanan bagi Lansia
Rakyat menanti harapan besar terhadap hasil-hasil dari pemilu untuk dapat mengubah keadaan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian, dialam demokrasi saat ini rakyat diberi kebebasan dalam menentukan para calon pemimpin dan aktor politik yang akan memimpin di negeri ini.
Secara konseptual, demokrasi banyak didiskusikan dan dipaparkan oleh para ahli. Salah satu ahli tersebut adalah Schumpeter (2005:24) yang mendefinisikan bahwa demokrasi sebagai sistem yang memilih pemimpin politik melalui pemilihan umum.
Pandangan ini menekankan peran pemilihan dan pemilihan umum dalam menentukan pemimpin politik. Oleh karena itu, demokrasi menjadi sarana mengimplementasikan nilai-nilai melalui pelaksanaan pemilihan umum yang mengedepankan keadilan dan kejujuran dalam praktek bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA:Uji Coba Aplikasi Sirekap
Dengan demikian, demokrasi ini pun menjadi salah satu cara dalam menyeleksi para calon pemimpin melalui pemilihan umum secara demokratis.
Selain yang telah terurai diatas, Lincoln (2007:12) juga memaparkan bahwa demokrasi melibatkan partisipasi aktif rakyat dalam pemerintahan dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Partisipasi rakyat ini menjadi hal yang esensial dan substansial dalam pelaksanaan pemilihan umum. Kepentingan rakyat menjadi tujuan dan agenda utama dalam pencapaian proses demokratisasi sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Salah satu mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi di negeri ini adalah melalui pelaksaaan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan politik dengan mengutamakan nilai-nilai kebaikan dan menjunjung tinggi rasa persatuan diantara masyarakat.
BACA JUGA:Rekam Jejak Itu Penting
Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan ketika berada di masyarakat adalah dengan memberikan kesempatan pada setiap anggota masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasi politiknya secara bebas dan bertanggung jawab melalui pembelajaran politik dimasyarakat pada event-event tertentu.
Pembelajaran berdemokrasi selanjutnya dapat dimulai dari penguatan pendidikan politik masyarakat. Pendidikan politik ini dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga Pendidikan yang menekankan pada aspek keterampilan berdemokrasi dan berpolitik yang mengedepankan sikap, perilaku dan tindakan yang memberikan pemahaman demokrasi kepada segenap elemen bangsa.
Salah satu pembelajaran berdemokrasi adalah dengan merevitalisasi pendidikan kewargaanegaraan dan pendidikan kebangsaan yang mendidik dan inspiratif.
Alhasil, semoga negeri ini yaitu Indonesia sebagai negara yang demokratis dapat terus berbenah memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat sehingga terciptanya suasana negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dengan tanggung utama adalah menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang adil, berdaulat, dan sejahtera. (*)
*Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon