Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ikut merespons soal kabar sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mundur.
Suharso menegaskan, dalam beberapa momen rapat kabinet di Istana Kepresidenan, tidak ada perbedaan suasana. Justru menurutnya, rapat kabinet yang diikuti para menteri sering ramai diisi ketawa.
"Situasi kabinet baik-baik. Enggak ada (ketegangan). Kita ketawa-ketiwi ramai-ramai," kata Suharso saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, kemarin.
Bahkan, saat ditanya soal isu terkait Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan mundur. Suharso menilai, Sri Mulyani adalah sosok yang profesional dan jika dikaitkan dengan isu politik, itu terjadi karena selera publik saja.
BACA JUGA:Andika Resmi Menikah dengan Ayu Kartika, Ini Maskawinnya
"Pengabdiannya luar biasa terhadap keprofesionalannya. Saya respect di situ. Kalau sampai ada isu-isu politik, saya kira mungkin selera publik saja untuk membawa-bawa beliau ke mana-mana," ujarnya.
Secara khusus, Suharso juga mengatakan bahwa selama ini ia selalu berkomunikasi baik dengan Sri Mulyani. Ia menilai, Sri Mulyani sebagai partner kerja di kabinet yang sering memiliki cara berpikir sama.
"Cara berpikir kita sama, jadi enak, tektokannya enak. Jadi saya enggak tahu kalau Bu Menkeu punya pandangan lain," pungkasnya.
Sebelumnya, Ekonom Senior Faisal Basri sempat mengajak sejumlah kalangan untuk membujuk beberapa anak buah Presiden Jokowi untuk mundur dari Menteri Kabinet Indonesia Maju.
BACA JUGA:Mahasiswa Lancang Kuning Pekanbaru Berbagi Cerita Ikut PMM di UNPAR
Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi, yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1) lalu. (jpnn)