INDRAMAYU-Pertamina dan Hiswanamigas secara resmi membuka secara langsung agen elpiji nonsubsidi di Indramayu, tepatnya di Desa Sudikampiran Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (26/11).
Pembukaan agen elpiji nonsubsidi tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak terkait. Seperti dari Pertamina, Kecamatan, Pemdes Sudikampiran dan tamu undangan lainnya.
Dengan dibukanya agen NPSO baru atau agen elpiji nonsubsidi diharapkan bisa membantu suplai kebutuhan di wilayah Indramayu khususunya dan area Ciayumajakuning pada umumnya.
Gunawan Kalita selaku owner mengatakan, PT Mutiara Utama Energi sendiri adalah agen baru yang fokus dalam pendistribusian elpiji nonsubsidi baik Brightgas 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg.
BACA JUGA:Serikat Buruh Indramayu Desak Pj Gubernur Jabar Kabulkan Kenaikan UMK 15 Persen
“Dengan dibukanya PT Mutiara Utama Energi diharapkan mampu menyediakan elpiji industri yang resmi bagi masyarakat. Dan kami siap menyalurkan Brightgas 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg,” ujar Gunawan Kalita.
Selain itu, lanjutnya, PT Mutiara Utama Energi juga berkomitmen untuk menyediakan elpiji industri yang resmi bagi seluruh masyarakat.
Hal itu sebagai tujuan membantu pemerintah dalam rangka transformasi menuju penggunaan elpiji tepat sasaran.
Seperti diketahui, pada tahun 2024 mendatang, untuk pengguna elpiji 3 kg (subsidi) akan lebih spesifik dalam penyalurannya.
Pemerintah bersama Pertamina telah merumuskan beberapa mekanisme terkait perubahan skema penyaluran elpiji 3 kg di tahun 2024.
BACA JUGA:Tutup Kirab Pemilu, Pemilih Milenial Jangan Golput
Hal tersebut dilakukan dengan harapan gas elpiji 3 kg bisa lebih spesifik sampai ke tangan yang berhak sesuai dengan peraturan pemerintah.
Bansos PKH tahap 4 meluncur di November 2023, PKH dapat Rp3 juta dari Kemensos. Dalam kesempatan itu juga, Pertamina telah menerbitkan surat penyesuaian harga jual elpiji Brightgas 5.5 kg dan 12 kg tertangal 21 November 2023.
Dalam surat tersebut, penurunan untuk Brightgas 5,5 kg sebesar Rp6.000 dan Brightgas 12 kg sebesar Rp12.000 per tabung.
Gunawan berharap, dengan adanya penurunan tersebut, elpiji nonsubsidi bisa lebih terjangkau oleh masyarakat dan gap dengan elpiji 3 kg tidak terlalu jauh.
BACA JUGA:Tak Ada Penolakan, Program BIAS Capai 95 Persen