Problematika Demokrasi di Indonesia

Kamis 25 Jan 2024 - 20:42 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat dipahami bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana seluruh rakyat terlibat dalam pengambilan keputusan melalui perwakilan mereka, yang dikenal sebagai pemerintahan rakyat. 

BACA JUGA:Auto2000 Hadirkan Promo Serbu

Dengan demikian, demokrasi dapat memberikan kesempatan kepada rakyat dalam mengimplementasikan kedaulatan secara konstitusional dan berkelanjutan agar terciptanya tujuan dan cita-cita negara dapat terwujud sesuai dengan amanat konstitusi. 

Sekait dengan demokrasi, Dahl (2007:21) memaparkan bahwa demokrasi sebagai pengambilan keputusan kolektif oleh warga negara yang memiliki hak suara yang sama, yang melibatkan sejumlah besar masalah publik, dan dilakukan dengan cara yang mengizinkan warga negara untuk mempengaruhi keputusan-keputusan itu. 

Demokrasi tersebut memberikan kesempatan yang sama bagi warga negara untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam menentukan kebijakan politik dan pembangunan politik melalui aspirasi politik dalam memberikan kontribusi konkret pembangunan bangsa Indonesia yang adik, makmur, dan sejahtera sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Implementasi berdemokrasi sesungguhnya dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan sehingga rakyat dapat memiliki rasa tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dimulai dari kehidupan keluarga. 

BACA JUGA:Kapolsek Kadipaten Meninggal Dunia

Keluarga menjadi unsur utama warga negara dan pondasi awal dalam menata pola dan system demokrasi yang diberlakukan dalam kehidupan keluarga. Kegiatan berdemorkasi tersebut seperti membicarakan dan mendiskusikan pola pendidikan anak, minat, bakat, dan cita-cita anak di masa depan.

Setiap anggota keluarga diberi kesempatan untuk mengungkapkan dan menyampaikan aspirasi baik yang berkaitan urusan domestik rumah tangga maupun urusan menyangkut kepentingan keluarga lainnya agar dibicarakan dan dimusyawarahkan dengan tetap mengedepankan pola interaktif dan aspek psikologis antar anggota keluarga. 

Orang tua berperan sebagai fasilitator, motivator, dan educator terbaik dalam lingkungan keluarga sehingga tercipta pendidikan politik dalam keluarga yang mengedepankan sistem demokrasi. Selanjutnya, berdemokrasi pun dapat di mulai dari lingkungan pendidikan baik sekolah atau kampus. 

Demokrasi dapat diimplentasikan dalam kehidupan sekolah atau kampus melalui proses pemberian edukasi politik bagi warga sekolah atau sivitas akademika untuk senantiasa membudayakan aspirasi politik dan menyampaikan pesan-pesan kepada publik. 

BACA JUGA:Legislator PKB Perjuangkan Gaji Pendamping PKH Naik Jadi Rp 5 Juta

Selain itu, hal ini dapat diwujudkan demokrasi di sekolah atau kampus adalah adanya pergantian kepemimpinan OSIS, DEMA/BEM dan organisasi kesiswaan atau kemahasiswaan lainnya.

Hal ini memberikan kesempatan bagi warga sekolah/kampus berkesempatan menyampaikan aspirasinya secara baik dan konstitusional.  

Selanjutnya dalam mengimplementasikan berdemokrasi juga dapat diterapkan dalam lingkungan bermasyarakat. Kegiatan berdemokrasi ini dapat diwujudkan melalui kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh elemen masyarakat dengan mengadakan kegiatan musyawarah pemilihan pengurus perwakilan desa, RT/RW, dan organisasi kemasyarakatan lainnya dengan menggunakan prinsip musyawarah untuk mufakat dan menentukan kepemimpinan di level desa atau masyarakat. 

Kegiatan ini saling berinteraksi dengan mengedepankan pola interaksi, komunikasi, dan sosialisasi antar masyarakat sehingga dapat tercipta kerukunan, persatuan, dan kesatuan antar anggota masyarakat. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 10 Aug 2024 - 20:01 WIB

Waktu Guru dan Professional Burnout

Minggu 28 Jul 2024 - 10:56 WIB

Jawaban Atas Pertanyaan

Jumat 01 Mar 2024 - 16:42 WIB

Korelasi Ilmu dengan Problematika Hidup

Kamis 29 Feb 2024 - 17:46 WIB

Eksistensi AI Pada Generasi Alfa