Sebelumnya, jasad korban yang dibungkus seprai ditemukan di aliran sungai di Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, pada Rabu 10 Januari 2024. Setelah proses pendalaman, ternyata mayat itu adalah OL, di mana ia ternyata dibunuh suaminya sendiri berinisial MM (20). MM merupakan anak dari seorang pemilik yayasan pendidikan agama di wilayah setempat.
Kaur Pemerintahan Desa Bunder, Hary Sudibyo, mengaku awalnya tidak mengetahui kronologi kejadian itu. Tapi, katanya, ia akhirnya mengetahui adanya kasus pembunuhan itu saat diminta anggota Polsek Susukan untuk mendampingi proses olah TKP yang dilakukan oleh Tim Identifikasi dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Cirebon di rumah tinggal pelaku, tepatnya di Blok Tonggoh RT 1 RW 1, Desa Bunder, pada Sabtu 13 Januari 2024.
Saat itulah, ia baru mendapat informasi tentang identitas korban. “Ternyata mayat itu warga kami. Saya baru tahu, malam pas olah TKP. Memang mayat itu, dari foto terlihat seperti dibunuh. Ada luka tusukan," katanya.
Karena penasaran, ia juga mencari informasi ke keluarga korban. Keluarga pun menceritakan beberapa kejanggalan. Seperti pelaku tiba-tiba datang dengan membawa anaknya yang masih 11 bulan, kemudian anak balita itu dititipkan ke orang tua korban.
BACA JUGA:The Luxton Cirebon Siap Meriahkan Tahun Baru Imlek
“Tidak biasanya pelaku datang ke rumah mertuanya tidak bersama istrinya. Kemudian pelaku pinjam motor dengan alasan beli spare part di Kota Cirebon. Ternyata tidak muncul lagi berhari-hari," katanya.
Karena balita itu menangis terus, pihak keluarga akhirnya mencari korban. Namun, tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya keluarga melaporkan kehilangan korban ke Polsek Susukan. “Saat laporan itu, ternyata ciri-ciri OL sama persis dengan korban yang ditemukan di sungai. Cirinya punya luka di kaki dan tahi lalat di bagian pipi," terang Hary Sudibyo.
Di situlah terungkap kasus pembunuhan itu. Dan pada Sabtu dini hari, 13 Januari 2024, penyidik Sat Reskrim Polresta Cirebon langsung ke rumah pelaku, melakukan olah TKP di tempat tinggal pasutri tersebut, tepatnya di Blok Tonggoh RT 1 RW 1, Desa Bunder.
Lokasi olah TKP itu dekat dengan musala dan pondokan santri. “Lokasi itu memang dekat dengan sungai. Sekitar 50 meter. Juga dekat dengan lokasi penemuan mayat. Jadi ada kemungkinan, korban itu dibuang di situ," katanya.
BACA JUGA:Hari Pertama Kampanye Terbuka, Parpol Abstain
Polisi pun mencari barang bukti di kamar milik pelaku. Bahkan, polisi juga memasang police line di lokasi tersebut. “Tidak tahu apa saja yang diambil saat olah TKP. Tapi kami lihat ada pisau dibawa polisi untuk barang bukti," kata Hary Sudibyo.
Setelah olah TKP, warga banyak berspekulasi kalau korban diduga dihabisi di dalam kamar, kemudian pelaku membungkusnya dengan seprai lalu mengikatnya. Kemudian, dihanyutkan ke sungai yang jaraknya sekitar 50 meter dari pintu belakang rumah orang tua pelaku.
Kata Hary, jasad korban dikuburkan di pemakaman umum Desa Jatipura, Kecamatan Susukan. Korban dikuburkan di desa itu lantaran saat ditemukan berada di wilayah Desa Jatipura dan belum ada titik terang identitas korban.
Sementara pelaku yang melarikan diri, kabarnya sudah diamankan oleh Sat Reskrim Polresta Cirebon. “Pelaku informasinya sudah diamankan polisi di Bali pada Selasa kemarin. Sekarang ada di Polresta Cirebon," imbuhnya.
BACA JUGA:Taman Kebumen akan Ditata Ulang
Sementara itu, pihak kepolisian rencananya akan menggelar eskpose mengenai kasus ini pada Senin 22 Januari 2024. “Belum ada pernyataan. Nanti akan dirilis hari Senin (hari ini)," kata Kasi Humas Polresta Cirebon, Iptu Rusdwianto saat dikonfirmasi Radar Cirebon pada Jumat 19 Januari 2024. (cep)