Memanajemen Waktu

Minggu 21 Jan 2024 - 18:22 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Subandi MHum

ADA pepatah mengatakan waktu adalah uang. Untuk mendapatkan sebuah uang, kita pun harus mengorbankan sebagian waktu untuk bekerja atau bisnis. Namun, apakah benar ungkapan waktu sama berharganya dengan uang?

Waktu justru lebih berharga dibandingkan uang. Semua orang selalu dapat menemukan cara untuk menghasilkan lebih banyak uang. Dari melakukan pekerjaan atau bisnis, menjual barang berharga hingga memenangkan kuis lomba. Namun, tidak seorang pun dapat menciptakan lebih banyak waktu.

Sudah pasti Anda tidak mungkin bisa menambah usia. Karena bagi makhluk hidup, waktu adalah hal yang terbatas. Sebanyak apa pun harta, kita tidak bisa mengulang masa muda atau masa kita masih sehat. Bila mengingat ini, Anda akan semakin menyadari betapa waktu sangat berharga. Maka dari itu kita harus pintar mengolah waktu sebaik mungkin.

Manajemen waktu yang buruk menyebabkan pekerjaan menumpuk, menimbulkan kekhawatiran, dan ketakutan tidak selesainya pekerjaan. Hal tersebut dapat menyebabkan stres.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Layanan Publik

Pengaturan waktu mengatur tugas mana dahulu yang harus dikerjakan. Sehingga seseorang bisa lebih fokus terhadap satu pekerjaan dibanding mengerjakan semuanya dalam waktu yang sama. Manajemen waktu yang buruk dapat mengakibatkan stres. Meningkatkan produktivitas pengaturan waktu yang baik, dapat meningkatkan produktivitas. Hal tersebut karena pengaturan waktu memberi daftar tugas yang harus dikerjakan beserta waktu pengerjaannya berdasar prioritas.

Mengurangi penundaan mengatur waktu, memberikan jadwal tugas apa saja yang harus selesai pada tenggat waktu. Hal tersebut membuat seseorang cenderung mengerjakan tugas untuk memenuhi target dibanding menunda tugas tersebut. 

Karena jika menunda pekerjaan, tugas tersebut tidak akan selesai dan akan mempengaruhi keseluruhan jadwal yang telah dibuat.Bagaimana cara mengatur waktu? Berikut cara agar kita dapat menerapkan manajemen waktu:

Pertama, tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pekerjaan pasti memiliki misi yang spesifik mengenai eksistensinya dalam pekerjaan. Misi ini mendorong kita untuk menentukan tujuan suatu pekerjaan. 

BACA JUGA:Peran Guru Versus AI

Karena itu, penentuan tujuan tidak bisa hanya untuk memenuhi hal-hal yang sifatnya sementara. Namun penentuan tujuan tersebut harus memiliki cakupan yang lebih luas, berorientasi ke masa depan, untuk mewujudkan masa depan yang diinginkan. 

Tujuan adalah hasil akhir dari sebuah usaha, jadi sebisa mungkin kita harus bisa mengolah 24 jam supaya waktu tidak terbuang. Tetapi tanpa melupakan kesehatan kita. Karena ketika tubuh kita mendukung, maka tujuan yang kita inginkan bisa saja tertunda. Sasaran kita harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbasis waktu.

Kedua, atur penggunaan jadwal di agenda kalender. Sisihkan waktu untuk menyelesaikan tugas paling utama dan terdepan dalam daftar kita adalah penting untuk mengatur waktu kita. Kita dapat mempertimbangkan metode memblokir kurun waktu tertentu di kalender kita secara teratur sehingga kita dijamin dapat memiliki waktu dalam jadwal kita tanpa gangguan atau pertemuan. 

Kita juga harus mempertimbangkan, apakah menghadiri pertemuan tertentu bermanfaat atau tidak. Jika kita merasa suatu pertemuan itu tidak akan menambah nilai, kita dapat menolak pertemuan tertentu. Apabila kita menolak suatu undangan rapat, gunakan kebijaksanaan dalam bersikap sopan santun dengan mengirimkan email kepada pengundang rapat, untuk memberi tahu mereka mengapa kita menolak.

Kategori :

Terkait

Sabtu 10 Aug 2024 - 20:01 WIB

Waktu Guru dan Professional Burnout

Minggu 28 Jul 2024 - 10:56 WIB

Jawaban Atas Pertanyaan

Jumat 01 Mar 2024 - 16:42 WIB

Korelasi Ilmu dengan Problematika Hidup

Kamis 29 Feb 2024 - 17:46 WIB

Eksistensi AI Pada Generasi Alfa