Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon geram. Pasalnya, atap bangunan SMPN 2 Greged ambruk. Kondisi itu, memalukan dunia pendidikan. Terlebih, baru satu tahun usia rehab bangunan tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi mengatakan, jika dilihat dari kondisi bangunan yang masih berusia satu tahun, ada perencanaan yang salah dalam renovasi atap bangunan sekolah.
“Pasti ada yang salah. Masa usia bangunan baru satu tahun ambruk. Ini memalukan,” tegas Aan, kepada Radar Cirebon, kemarin.
Dengan kejadian ini, kata Aan, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan untuk memberikan penjelasan di rapat komisi.
BACA JUGA:Tersambar Petir, Rumah Wawan Rata Tanah
Pun mengundang Inspektorat, terkait seperti apa hasil investigasinya dari renovasi atau rehab atap SMPN 2 Greged. “Misalnya, ketika hasil investigasi diketahui karena kelalaian kontraktor, harus tetap bertanggung jawab,” ungkapnya.
Dijelaskan Aan, ambruknya atap bangunan sekolah yang menimpa siswa-siswi SMP itu akan banyak membuat asumsi di tengah masyarakat. Terlebih, ketika informasi tersebut viral di media sosial.
Legislator dari Fraksi PDIP yang terkenal vokal itu mencontohkan, gapura Alun-alun Pataraksa yang ambruk pada 2 Januari 2024, kini gapura pendampingannya kembali ambruk. “Ini yang kemudian membuat publik berpikir, bangunan di depan kantor bupati, Kejaksaan, DPRD yang di depan mata saja ambruk. Bagaimana hasil pembangunan lainnya, yang jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten Cirebon,” terang Aan.
Harusnya, kata Aan, kualitas bangunan itu harus terjaga. Yang dapat memberikan azaz manfaat. “Maka sejumlah peristiwa di awal tahun 2024 ini, kepala daerah harus bisa mengevaluasi persoalan yang terjadi dilapangan, apalagi berkaitan dengan pembangunan fisik,” pungkasnya. (sam)