Kasus Atap SMPN 2 Greged Ambruk, DPRD Perketat Pengawasan Rehab Gedung Sekolah

Jumat 19 Jan 2024 - 11:00 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREBON- Bangunan sekolah yang menggunakan baja ringan, semestinya menggunakan genteng jenis metal yang bebannya ringan. Sehingga, beban tidak terlalu berat. Sepertinya ada dugaan spesifikasi bangunan saat rehab ruangan tersebut tidak sesuai, hingga ambruk. Nanti akan dirapatkan bersama komisi, untuk memanggil kontraktor yang dulu rehab sekolah tersebut

Hal tersebut ditegaskan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Nana Kencanawati. Dia berharap, semua kontraktor memperhatikan kualitas bangunan yang dikerjakan. Konsultannya juga agar mengawasi material yang digunakan saat mengerjakan kegiatan fisik.  "Pengawasan harus diperketat oleh seluruh pihak, saat rehab sekolah. Supaya kejadian serupa tak terjadi. Masa baru direhab 2022, sekarang ambruk," ungkapnya. 

Ia pun berjanji akan memanggil kontraktor dan melakukan kunjungan kerja ke SMPN 2 Greged yang atap bangunannya ambruk. "Saya baru tahu informasinya hanya sebagian, maka dalam waktu dekat akan kunker untuk melihat langsung sekaligus menanyakan ke pihak sekolah," kata Nana.

BACA JUGA:Bawaslu Kuningan Temukan 7.148 Lembar Surat Suara Pemilu Rusak

Diketahui, ambruknya atap bangunan SMPN 2 Greged membuat enam siswa luka ringan dan mendapatkan perawatan intensif di tempat pelayanan kesehatan. Peristiwa terjadi di ruang kelas 7B, toilet, ruang UKS dan ruang guru pada Jumat 12 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 WIB. 

Saat itu, para guru sedang berada di ruangan, dan siswa juga sedang melakukan kegiatan belajar. Meski tak ada hujan, tiba-tiba kedua ruangan tersebut ambruk dan menimpa orang yang berada di bawahnya.  Siswa yang berada di ruang kelas berhamburan keluar kelas. Nahas bagi anak yang duduk di belakang, tak berhasil menyelamatkan diri, sehingga terluka di bagian kepala, tangan dan kaki. (**)

 

Kategori :