CIREBON- Intensitas hujan yang tinggi membuat masyarakat perlu waspada karena potensi Demam Berdarah Dengue (DBD). Kota Cirebon dianggap rawan terhadap wabah DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Hj Siti Maria Listiyawati menjelaskan, upaya penanganan DBD saat ini terus dilakukan.
Menurut Maria, data kasus DBD pada awal tahun 2024 lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2023. Memang ada kecenderungan penurunan kasus, terutama pada tempat atau kaleng atau bekas yang digenangi air.
Namun, data resmi akan dikirimkan pada tahun 2024, dan ini menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Gusmul Ingatkan Jangan Potong Jalur
Maria menerangkan, Dinkes saat ini terus berupaya mengatasi permasalahan DBD dengan mengimplementasikan inovasi dari Kementerian Kesehatan. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode antagonis secara biologis untuk menekan populasi nyamuk penyebab DBD.
Langkah ini bertujuan untuk membuat nyamuk menjadi mandul melalui antagonis biologis dari teman-temannya sendiri. “Meskipun belum sepenuhnya diterapkan di Kota Cirebon, kami terus berupaya agar penanganan DBD semakin optimal,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD.
“Maka dari itu Dinkes terus berupaya agar Kota Cirebon tetap aman dari kasus DBD. Terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak,” ujarnya. (abd)