CIREBON - Memasuki puncak musim penghujan yang kian intens, ancaman potensi bencana hidrometeorologi juga kian meningkat. Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon meningkatkan kesiagaan.
Bencana hidrometeorologi merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menetapkan kesiapsiagaan bencana pada seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat melalui Keputusan Gubernur, serta telah ditindaklanjuti melalui Keputusan Walikota Cirebon.
BACA JUGA:Berprestasi di Popkota, Siswa SMAN 1 Diganjar Penghargaan
“Alhamdulillah di Kota Cirebon sejak bulan Desember 2023, Pj Wali Kota Cirebon sudah menetapkan kesiapsiagaan bencana banjir, hidrometeorologi, cuaca extrem, termasuk juga tanah longsor,” ujar Andi Wibowo, kemarin.
Menurutnya, Kota Cirebon juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari regulasi, sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), hingga stakeholder terkait. Sehingga, bila terjadi bencana bisa meminimalisir dampak bencana.
“Kita harus siap menghadapi segala kondisi yang akan dihadapi. Walaupun kita tidak menginginkan terjadi bencana,” kata Andi.
Selain itu, sambung dia, masyarakat di sejumlah Kelurahan dan RW juga sudah dibekali dengan pengetahuan dasar pencegahan penanganan bencana.
BACA JUGA:At-Taqwa Center Rumah Besar Syiar Agama Islam
Sampai saat ini, dari 22 kelurahan yang ada di Kota Cirebon, 10 kelurahan diantaranya sudah menjadi Kelurahan Tangguh Bencana. 10 kelurahan tersebut merupakan tipikal wilayahnya yang selama ini menjadi langganan banjir.
Di antaranya, Kelurahan Sukapura, Pekiringan, Drajat, Lemahwungkuk, Kasepuhan, Pegambiran, Argasunya, Kalijaga, Larangan, dan Kelurahan Kecapi.
Upaya mitigasi bencana juga sudah dilakukan, dengan mengumpulkan 22 lurah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing.
BACA JUGA:Warga Geram Banyak Jalan Rusak, Ternyata Tak Hanya di Harjamukti
“Kami juga sudah memberikan sosialisasi dan edukasi apabila terjadi bencana apa yang harus dilakukan. Kemudian pencegahannya bisa dilakukan kerja bakti, membersihkan saluran, penanaman mangrove bersama DLH untuk ancaman banjir rob,” paparnya.
Dengan demikian, diharapkan jika di puncak musim penghujan ini Kota Cirebon siap menghadapi ancaman bencana dengan kesiagaan, serta SDM yang dimilik dapat tanggung dalam kesiapsiagaan bencana hidrometrologi. (azs)