CIREBON - HIV di Kota Cirebon didominasi faktor seks berisiko, seks di luar nikah atau hubungan sesama jenis. Pemulihan mental orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga jadi perhatian untuk survive.
Ketua Pencegahan HIV Kelurahan Kesambi Kokom Komalasari AmdKeb menjelaskan, Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendata remaja Indonesia yang melakukan hubungan suami istri di luar nikah. Remaja usia 16-17 tahun sebanyak 60 persen. Usia 14-15 tahun 20 persen, dan pada usia 19-20 tahun sebanyak 20 persen.
Sosialisasi tentang pencegahan HIV dilakukan di Bapermas RW 06 Kesambi pada 25 November 2023 lalu. Yakni sebagai upaya memberikan edukasi tentang risiko atau penularan HIV.
BACA JUGA:Catur Sulasdiarso Ingin Terus Melanjutkan Pengabdian untuk Rakyat
Komala mengatakan, kasus HIV di Indonesia termasuk tinggi. Di antara penyebab dominan yaitu pergaulan bebas atau free sex. Pencegahan yang bisa dilakukan, kata Komala, dengan menghindari pergaulan bebas tersebut.
"Januari tahun ini ada kajian lebih lanjut tentang penyebaran HIV khususnya di Kelurahan Kesambi," kata Komala, Senin (8/1).
Kokom Komalasari menuturkan, di Kota Cirebon, terutama Kelurahan kesambi, penyebaran HIV kebanyakan melalui hubungan seks berisiko. Mayoritas dari mereka adalah kelompok populasi kunci, laki suka laki atau LSL.
"Jadi kebanyakan hubungan seks berisiko yang tidak wajar dan tanpa perlindungan," jelasnya.
Mental penderita HIV sangat mungkin terganggu. Apalagi ketika baru pertama mengetahui positif mengidap virus tersebut. Lalu ada beban harus mengonsumsi obat seumur hidup.
BACA JUGA:Resmi, Tiga Anggota MKMK Permanen Dilantik
Yang bisa dilakukan yaitu memberikan konseling. Selain memberikan konseling pada saat buka hasil positif, juga memberikan konseling pada saat mereka mengambil obat ARV setiap bulannya.
"Kemudian untuk menjaga mental mereka agar tetap terjaga, lingkungan sekitar atau sebaya harus memberi dukungan yang baik," tutur Komala.
Petugas Puskesmas Kesambi Fadhilah Indra Damayanti SKM menjelaskan, di antara penularan HIV melalui darah. Yang harus dihindari yaitu penggunaan narkoba, apalagi dengan media jarum suntik. Tidak melakukan seks yang tidak aman seperti hubungan di luar pernikahan atau gonta-ganti pasangan. Termasuk seks dengan sesama jenis.
"Kemudian hindari kontak darah dengan penderita HIV. Apabila sudah pernah merasa melakukan risiko penularan HIV ada baiknya memeriksakan kesehatan dengan tes HIV secara berkala."