CIREBON - Pj Walikota Cirebon Drs Agus Mulyadi MSI memimpin apel pagi yang diikuti seluruh jajaran SKPD di halaman Balaikota, Kamis (4/1). Dan, setelah apel, langsung digelar penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kepala SKPD. Dari seluruh kepala SKPD, ternyata ada salah satu kepala dinas yang tidak hadir.
Saat dikonfirmasi yang bersangkutan sedang sakit. “Tadi katanya sudah menunjukkan surat sakitnya ke Pak Pj Sekda, tapi belum saya lihat langsung. Kalau benar sakit, semoga lekas sembuh, nanti kita jenguk,” ujar Pj Walikota.
Semua yang hadir juga diabsen kembali ketika selesai brifing. Dia juga meminta kepada jajarannya jika saat berlangsung rapat brifing staf semacam itu, agar berlangsung tertib. Tidak ada yang meninggalkan ruangan sebelum brifieng selesai, tanpa ada alasan yang jelas.
BACA JUGA:Antisipasi Pohon Tumbang, DPRKP Siagakan Piket 24 Jam
Terlebih lagi, dalam rangkaian agenda Kamis pagi tersebut juga ada pelaksanaan penandatangan perjanjian kinerja dan pakta integritas. Menurutnyq, hal ini penting agar seluruh perangkat daerah dapat menjalankan tupoksinya sesuai dengan target perencanaan.
“Ini kan di awal tahun, jadi penting untuk diawali dengan perjanjian kinerja dan pakta integritas,” sebutnya.
Pj Walikota mengultimatum seluruh kepala perangkat daerah dan BUMD untuk mau bekerja sama dalam menjalankan tupoksinya masing-masing, guna pencapaian target kinerja Pemkot Cirebon. Secara berkala, Agus Mulyadi kerap mengumpulkan para kepala perangkat daerah, untuk brifing staf dan evaluasi kinerja. Seluruh kepala perangkat daerah dan pimpinan BUMD diabsen kehadirannya. Bagi yang tidak hadir, mesti jelasan alasan berhalangannya.
BACA JUGA:Retribusi Uji KIR Dihapus, Hilang PAD Rp2 Miliar
Menurut Agus, pentingnya kesadaran para kepala perangkat daerah dan pimpinan BUMD untuk menghadiri agenda undangan seperti agenda tersebut, adalah untuk mengoptimalkan jalannya roda organisasi di Pemkot Cirebon.
Semua punya tupoksi masing-masing yang menjadi bagian penting dari jalanya roda pemerintahan di Pemkot Cirebon, dalam upaya mencapai target-target yang mesti dipenuhi sesuai dengan perencanaan. “Merapatkan barisan. Kita satu tujuan untuk tercapainya target target yang sudah direncanakan. Yang tidak mau bekerja sama, hanya dua pilihannya. Mundur atau dicopot,” tegasnya.(**)