Selama periode Agustus 2018 hingga akhir tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI telah menangani sebanyak 12.547 konten yang mengandung berita bohong atau hoaks.
Sepanjang tahun 2023, Kemenkominfo berhasil menangani sebanyak 1.615 konten isu hoaks yang tersebar di situs web dan berbagai platform digital. Informasi ini disampaikan melalui rilis pers pada Rabu (3/1).
Pada tahun 2023, Tim Mesin Pengais Konten Negatif (AIS) Ditjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo berhasil menangani sebanyak 1.528 isu hoaks, jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022.
Dari kategori yang ditinjau, hingga bulan Desember 2023, isu hoaks yang paling umum berkaitan dengan sektor kesehatan, mencapai total 2.357 isu hoaks. Isu-isu ini secara dominan terkait dengan penyebaran COVID-19, menyoroti beberapa informasi menyesatkan tentang obat-obatan dan produk kesehatan.
BACA JUGA:Kalapas Salemba Beri Penjelasan tentang Ferdy Sambo
Selain itu, terdapat juga banyak informasi menyesatkan yang terkait dengan kebijakan pemerintah dan perihal penipuan yang menempati posisi kedua dalam jumlah temuan terbanyak.
Secara keseluruhan, sejak Agustus 2018, tim AIS Kementerian Kominfo menemukan 2.210 isu hoaks dalam kategori pemerintahan dan penipuan.
Isu hoaks yang paling banyak merujuk pada akun palsu pejabat pemerintah di tingkat pusat, daerah, dan lembaga. Beberapa informasi menyesatkan terkait dengan kebijakan pemerintah terkini juga berhasil ditemukan.
Lebih jauh, isu hoaks yang berkaitan dengan penipuan, seperti informasi palsu mengenai rekrutmen lembaga swasta dan pemerintah, phishing, penipuan melalui nomor ponsel atau akun media sosial, serta pembagian bantuan sosial disertai permintaan data pribadi atau uang, juga marak ditemui di internet. (ant)