SUMBER-Biaya Operasional Pendidikan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Cirebon mencapai Rp20 miliar lebih.
Biaya Operasional Pendidikan (BOP) tersebut diperuntukkan bagi 718 PAUD yang tersebar di Kabupaten Cirebon, dengan jumlah 33 ribu anak usia dini.
Namun, tidak semua PAUD menerima BOP dari pemerintah. Kabid PAUD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ida Laela Rupaeda melalui Kasi Sarpras Bidang PAUD, Ismail Said MPd mengatakan, meski sebetulnya PAUD yang tercatat di Dapodik itu telah memenuhi syarat. Namun, tak semuanya menerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah.
BACA JUGA:Miniatur Toleransi Antarumat Beragama
Menurutnya, ada beberapa lembaga yang menolaknya. Namun, pihaknya tak bisa memaksa lembaga pendidikan itu untuk menerimanya. Sebab, itu menjadi kewenangan yayasan.
“Jadi tidak semua yang tercatat di Dapodik menerima BOP karena ada juga lembaga yang menolak, seperti Al Bahjah,” kata Ismail, kepada Radar Cirebon saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Ismail memastikan BOP PAUD tahun 2023 tuntas. Ditransferkan langsung ke lembaganya masing-masing sesuai by name by address. Sebab, BOP tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Untuk jumlah PAUD se-Kabupaten Cirebon totalnya sebanyak 718. Terdiri dari PAUD Formal dan Nonformal. 313 PAUD Formal, sisanya PAUD Nonformal,” ungkapnya.
Dipastikannya, lembaga PAUD yang telah mengantongi SK berhak menerima BOP. Yakni, sekolah yang telah mempunyai izin operasional. Dan memiliki Nomor Pokok Siswa Nasional (NPSN). Adapun menjelaskan mekanisme pencairan BOP, diawali dari proses pengajuan. Yakni masing-masing lembaga mengupload data ke Dapodik.
“Karena calon penerimanya itu adalah mereka yang terdaftar di Dapodik. Setelah data itu, muncul nanti kementerian akan melihatnya," terangnya.
BACA JUGA:Butuh Kelola Parkir yang Lebih Baik di Alun-alun Pataraksa
Adapun BOP yang disalurkan setiap lembaganya berbeda-beda. Menyesuaikan jumlah peserta didik. “Hitungannya, di Kabupaten Cirebon itu, besaran nilainya Rp610 ribu per siswa,” ungkapnya.
Dari 718 lembaga PAUD se-Kabupaten Cirebon, jumlah peserta didik PAUD di tahun 2023, totalnya di angka 33 ribu. Artinya ada di angka Rp20 miliaran untuk BOP PAUD tahun 2023.
Ismail menyampaikan, BOP per siswa di setiap daerahnya tidak sama. Sebut saja Kabupaten Cirebon dengan Bekasi. Jelas beda. Ada hitungannya. Nilai BOP berdasarkan kemahalan suatu wilayah. “Kan beda-beda. Nah, di Kabupaten Cirebon di angka Rp610,” katanya.
BOP penyalurannya, dilakukan dua tahap. Yakni per semester. Ismail menjelaskan, sejak tahun 2022, mekanisme penyaluran BOP langsung dari Kemenkeu. Berbasis aplikasi anggaran realisasi Keuangan sekolah (Arkas). Aplikasi ini yang mengcover perencanaan dan realisasi anggaran. “Sebelumnya BOP Salur. Kemudian Aplikasi Arkas. Pola penyalurannya sama. Dari Kemenkeu. BOP ini sama halnya dengan DAK Nonfisik,” pungkasnya. (sam)