Pelan namun pasti, Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan naik statusnya menjadi Desa Mandiri. Kenaikan status ini tidak terlepas dari kepiawaian Raski Baskara, selaku Kepala Desa Paniis dalam membangun desanya.
Agus Panther, Pasawahan
Selama lima tahun sejak 2020 hingga 2024, berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi dan dilakukan Raski Baskara, Kepala Desa Paniis. Buah kerja keras yang pantang menyerah kini menampakan hasil yang gemilang. Kades Raski berhasil melesat dengan program unggulannya yang konsisten dilakukan sejak awal kepemimpinannya. Dukungan dari mayoritas warga Paniis membuat program unggulannya tak menemui kendala.
Ya, meski begitu, perjalanan karir Raski Baskara dalam memimpin Desa Paniis tak semulus yang dibayangkan banyak orang. Pria yang berlatar belakang pemborong itu pernah mengalami masa-masa sulit di awal masa pemerintahannya yakni antara tahun 2020 dan 2021. Bahkan di dua tahun pertama tersebut, pembangunan di desanya tidak berjalan optimal lantaran ada anggaran yang hilang di tahun 2020 dan 2021.
Raski mengaku, tahun 2020 dan 2021 adalah masa terkelam dalam pemerintahannya meski tetap bisa menjalankan program pembangunan. Ini disebabkan pihaknya kehilangan anggaran yang tidak sedikit. Untuk tahun 2020 mencapai Rp337.400.000. “Anggaran yang tidak jelas/hilang jumlahnya mencapai Rp337.400.000. Di dalamnya ada dana nonbujeter sebesar Rp120 juta. Kemudian di tahun berikutnya atau 2021, anggaran yang tidak jelas atau hilang sebesar Rp235 juta,” terang Raski Baskara kepada Radar Kuningan, Rabu (15/1/2025).
BACA JUGA:Angka Penderita HIV/AIDS Turun, Didominasi Laki Seks Laki
Namun setelah melakukan pembenahan internal dan kinerja, lanjut Raski Baskara, di tahun 2022, kondisi keuangan Pemerintah Desa Paniis kembali stabil dan tidak ada kehilangan anggaran lagi. “Alhamdulillah mulai 2022 sampai sekarang kondisi keuangan desa normal dan tidak ada masalah. Saya fokus dalam upaya peningkatan kinerja aparatur desa. Saya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Pemkab Kuningan,” terang Kades Raski Baskara.
Raski merinci sejumlah program unggulan yang sudah dan sedang dijalankannya. Mulai dari tahun 2020 hingga 2024, dirinya fokus dalam upaya meningkatkan sumber pendapatan dari PDAM. Meningkatkan sumber pendapatan dari kabupaten, menyelesaikan permasalahan tugu batas Desa Paniis dan Desa Singkup, dan pembuatan jalan lingkar dari Dukuh Luhur ke Bubulak. Program lainnya di tahun ini adalah program penyelenggaraan mobil siaga kesehatan serta bantuan langsung tunai bagi siswa miskin, yatim piatu berprestasi.
“Juga program peningkatan insentif guru ngaji, PAUD dan Kober. Selain itu, saya juga berupaya meningkatkan insentif untuk Linmas, RT/RW. LPM dan BPD. Kemudian pembangunan rehabilitasi peningkatan gedung balai desa, peningkatan air bersih ke rumah-rumah warga di Dusun Pon, pembentukan Bumdesa dan pemberian label Bumdesa,” papar Raski dengan penuh semangat.
Selama kurun waktu empat tahun, terang Raski, aneka program pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan serta jalan pertanian menjadi skala prioritas pembangunan. Untuk sarana olahraga, pihaknya juga membangun lapangan bola voli yang cukup representatif, pemberian modal untuk Bumdesa, pengembangan industri kecil tingkat desa, program ketahanan pangan pipanisasi wilayah Cireuma. (*)