Menagih Janji Politik Kepala Daerah Jabar

Rabu 15 Jan 2025 - 18:45 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Dikemukakan pula bahwa indikator utama orang Mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan adalah mereka yang suka memenuhi amanah dan janji-janjinya. Allah SWT berfirman; Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman (1) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (8).  (Q.S. Almukminun [23]: 1 dan 8).

Sebaliknya, orang-orang yang selalu mengingkari janjinya dapat dikategorikan orang yang munafik. Ciri-ciri orang munafik bisa kita ketahui dari hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, Jika berbicara selalu berdusta, jika berjanji selalu ingkar, dan jika dipercaya selalu berkhianat.  (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain, Abdullah bin Umar ra berkata bahwa Nabi SAW bersabda; Ada empat dosa sifat yang jika seseorang memperlihatkan semua cirinya, dia sepenuhnya orang munafik. Jika dia punya salah satu ciri, dia dianggap memiliki unsur-unsur seorang munafik. Ciri-ciri itu adalah berkhianat, berdusta, ingkar janji, dan memaki lawan jika ada perbedaan pendapat.  (H.R. Bukhari).

Dalam Alquran, Allah SWT menyebutkan, orang-orang munafik itu pendusta. Dan, Allah SWT mengancam mereka dengan neraka. Bahkan, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memeranginya. 

BACA JUGA:Ditargetkan Tahun Ini Ratusan Aset Pemkab Disertifikatkan

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah Jahannam. Dan, itu adalah tempat kembali yang paling buruk.  (Q.S. At-Taubah [9]: 73).

Dikatakan: alwa du dainun, janji adalah utang. Orang yang dibebani utang akan merasa hilang kebebasan yang dimilikinya. Dia akan selalu dibelenggu sebuah tuntutan untuk melunasi utang tersebut.

Karenanya, Rasulullah SAW mengingatkan melalui sabdanya; Hati-hati dengan utang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari.  (H.R. Ahmad).

Di balik pelaksanaan janji terdapat banyak manfaat bagi yang menepati janji, baik di dunia maupun di akhirat. Manfaat di dunia berupa hubungan sosial yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan orang lain. Manfaat di akhirat, digolongkan orang-orang yang memenuhi janji ke dalam golongan orang yang bertakwa. 

BACA JUGA:Pedagang Pilih Tidak Jualan

(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat) nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.  (Q.S. Ali Imran [3]: 76). Menepati janji juga menjadi penyebab dihapuskannya dosa dan memasukkan ke dalam surga.

Menurut Ibnu Jarir, Allah menjanjikan kepada orang yang memenuhi janji akan memasukkan mereka ke surga-Nya Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).  (Q.S. al-Baqarah [2]: 40). 

Berhati-hatilah dalam berjanji, sebab setiap ucapan (janji) yang diucapkan akan dimintai pertanggungjawaban, baik di hadapan manusia di dunia, juga di hadapan Allah SWT kelak di hari kiamat. Ingat, Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir  (Q.S. Qaf [50] : 18). 

Akhirnya, kita selaku masyarakat Jawa Barat akan selalu mendoakan agar Kepala Daerah setelah dilantik bisa secepatnya merealisasikan janji politiknya. Semoga. (*)

*Penulis adalah Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat

Tags :
Kategori :

Terkait