Oleh: Novi Maria Yulianty SPd*
MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk, serta hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etika juga dapat diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang melalui pengajaran dan pelatihan.
BACA JUGA:Siswa Smansa Belajar Tahfidz Quran
Kata pendidikan berasal dari kata dasar "didik" yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Etika berkaitan erat dengan pendidikan. Pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin baik pula etika orang tersebut.
Tetapi, hal itu terkadang tidak bisa terjadi di zaman sekarang. Saat ini, mungkin karena faktor “kekayaan atau jabatan”, seseorang bisa saja tidak mempunyai etika walaupun dia berpendidikan tinggi.
Coba sekarang kita pikirkan, di zaman dulu para guru mendidik dengan keras bahkan bisa menjewer, mencubit atau memukul kita.
BACA JUGA:PUI Tegaskan Semangat Kemandirian dan Kemajuan
Hasilnya? Anak-anak yang tumbuh dewasa di zaman itu bisa lebih tahan banting dan lebih beretika dibandingkan anak zaman now.
Anak bisa tumbuh menjadi anak yang tidak beretika dan manja karena orang tua yang terlalu melindungi anaknya dan tidak ingin anaknya “hidup susah”, sehingga anak akan selalu diberi kenyamanan dan kemudahan jika menghadapi masalah (biasanya ini berlaku pada anak orang kaya).
Seperti yang kita tahu, kasus pemukulan yang menimpa seorang koas baru-baru ini. Banyak netizen yang berkomentar bahwa kasus pemukulan ini sudah direncanakan, hanya karena si L ingin bertukar tugas piket jaga dan tidak disetujui oleh korban. Beberapa netizen juga berkomentar, karena kasus ini viral, sebentar lagi kekayaan orang tua L akan diselidiki.
Para orang tua harusnya lebih bijak dalam mendidik anaknya, bukannya terus membela dengan berbagai cara yang tidak baik. Beberapa peristiwa yang sering kita jumpai di televisi maupun surat kabar, ada siswa yang menantang gurunya berkelahi, ada juga siswa yang berani memenjarakan gurunya hanya karena tidak terima ditegur di sekolah. Tentu saja ini menjadi gambaran di masa sekarang kalau orang tua tidak bisa mendukung pendidikan anak di sekolah.
BACA JUGA:Bupati Terpilih Eman Lepas Peserta Jalan Sehat Persis