Kekuatan aspal di Jalan Suranenggala-Arjawinangun, tepatnya di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon tidak bisa bertahan lama. Sekitar satu bulan baru diperbaiki, sudah rusak kembali.
Jalan rusak yang berlokasi di samping gorong-gorong drainase, amblas. Disebabkan karena banyak dilewati truk yang melebihi batas muatan atau bertonase tinggi. Ditambah lagi, curah hujan yang tinggi, menyebabkan rusaknya jalan semakin parah.
Akibatnya, ada salah satu pengendara yang mengalami kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut. Karena itu, warga setempat berinisiatif menanam pohon dan memberikan tulisan peringatan hati-hati pada pengguna jalan, agar tidak terjebak dan jatuh.
"Rusaknya sangat dalam, karena ada gorong-gorong drainase. Di sini banyak mobil truk besar lewat, sehingga samping gorong-gorong jalannya tidak kuat, hingga amblas. Untungnya ada warga berinisiatif pasang peringatan hati-hati. Jadi pengendara tahu, tidak terjebak," kata Riwan salah satu pengendara melintas.
BACA JUGA:25 Titik GMP di 2025
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengatakan, upaya perbaikan ruas jalan di Kabupaten Cirebon terus dilakukan sepanjang tahun 2024 ini. Namun, upaya tersebut menghadapi hambatan yang menyebabkan kondisi jalan tidak bertahan lama.
"Beban kendaraan bertonase tinggi dan kondisi drainase yang kurang memadai, menjadi kendala utama kondisi jalan," papar Iwan.
Selain di jalan yang berada di lokasi Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, jalan cepat rusak usai diperbaiki karena kendaraan bertonase tinggi juga terjadi di Jl Raya Kenanga-Plumbon. Sampai saat ini rusak, bergelombang.
Kata Iwan, pihaknya sudah berupaya melakukan perbaikan jalan setiap tahun. Namun, tidak semua bisa diperbaiki karena keterbatasan anggaran. Hanya mampu memperbaiki jalan sekitar 50 sampai 60 kilometer.
BACA JUGA:Surat Terbuka, Anggota DPRD Anggap Wajar
Sementara untuk menangani jalan rusak sepanjang 100 kilometer saja, membutuhkan anggaran sekitar Rp600 miliar. "Dengan kondisi APBD Kabupaten Cirebon saat ini, kami tentu tidak bisa menyelesaikan semuanya sekaligus," terang Iwan.
Kendati demikian, sepanjang tahun 2024, pihaknya bisa memperbaikan jalan sepanjang 71 kilometer. Sehingga, masih ada sekitar 200 kilometer jalan yang masuk kategori rusak berat di wilayah Kabupaten Cirebon. (cep)