Berkata-kata bisa berjam-jam. Waktu terasa sangat sebentar karena asyik membicarakan banyak hal. Mungkin dalam begitu banyak percakapan terselip janji-jani ringan dan janji-janji berat. Semua janji harus ditepati.
Janji yang berat adalah janji kepada banyak orang, seperti janji calon kepala daerah. Janji yang didengarkan banyak orang.
Anna sering kali mendengarkan pidato para calon kepala daerah, misalnya, pada umumnya berisi janji. Jika mendapatkan suara terbanyak, mereka berjanji akan memperhatikan aspirasi rakyat, akan menjalankan program yang berpihak kepada rakyat, berjanji akan mensejahterakan rakyat, berjanji akan berbuat adil, berjanji akan memberantas korupsi, dan sebagainya.
Janji adalah harus diucapkan karena itu yang akan dipegang rakyat. Hanya janji yang dijanjikan. Hanya janji yang disampaikan dan itu semuanya masih abstrak.
BACA JUGA:Presiden Prabowo akan Renovasi Sekolah Seluruh Indonesia, Total Anggaran Rp17 Triliun
Janji memang mudah terucap. Janji sebetulnya berdampak pada banyak hal, pada banyak orang. Janji menagih pelaksanaan.
Calon kepala daerah yang berjanji seharusnya dan sebaiknya menyadari bahwa mereka sedang membangun harapan kepada rakyatnya.
Rakyat menyimpan harapan pada janji-janji kepala daerah. Sekian harapan dipercayakan kepada janji kepada daerah.
Oleh karena itu, mereka memilih calon kepala daerah yang janjinya akan membahagiakan rakyat. Rakyat mungkin juga tidak sepenuhnya percaya akan janji calon kepala daerah.
BACA JUGA:Antisipasi Libur Nataru, Korlantas Polri dan Dishub Adakan Pengecekan Jalur di Jawa Barat
Rakyat telah berpengalaman terhadap janji calon kepala daerah. Sekian Pilkada berulang dan rakyat tidak tahu seberapa banyak janji yang tidak terlaksana.
Rakyat tidak tahu karena tidak ada pemberitahuan. Akan tetapi, rakyat tetap menjalankan haknya, memilih kembali pada hari pemilihan. Mereka masuk ke TPS. Mereka memilih yang janjinya diperkirakan sesuai dengan harapan hatinya.
Anna Sabandina berharap calon kepala daerah komitmen terhadap janjinya. Janji memang sekedar ucapan. Pada awalnya memang diucapkan. Sebenarnya janji adalah kehormatan.
Janji sesungguhnya melibatkan kepercayaan dan integritas. Pada saat seseorang berjanji, dia telah memberitahukan kepada banyak orang tentang dirinya, tentang kejujurannya, tentang kehormatannya, dan tentang integritasnya.
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Dekati Vietnam, Menjadi Nomor 3 di ASEAN
Janji sebenarnya memberikan kesempatan kepada orang lain menilainya; pengetahuannya, pengalamannya, kebijakannya, kewajibannya.