Calon kepala daerah mendapat kesempatan dipilih, salah satu di antaranya dengan menyampaikan janji yang rasional, terukur, terpahami oleh rakyat kebanyakan. Anna berharap kepala daerah janji kepada rakyat dengan kesungguhan.
Mungkin juga mereka janji kepada pihak tertentu. Jika ini terjadi dan calon kepala daerah itu terpilih, mesti akan mendahulukan janji kepada pihak tertentu dan janji kepada rakyatnya terlupakan.
Anna Sabandina membayangkan pada saat kepala calon daerah berjanji, secara implisit meminta orang lain untuk mempercayai mereka dan kepercayaan itu sangat sulit dibangun kembali jika dikhianati.
BACA JUGA:Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Kirim U-22 dan Inilah Target Shin Tae Yong
Anna khawatir pada akhirnya janji mereka sekadar retorika bukan komitmen. Hanya sekedar menarik suara. Hanya sekedar kata-kata yang tidak dikaitkan dengan program dan kebijakan pada masa depan.
Jika ini terjadi, janji kehilangan makna. Mereka hanya sekali mencalonkan. Setelah itu tidak akan mendapatkan kepercayaan.
Janji yang memiliki makna adalah kesejajaran antara kata dan perilaku yang akan membentuk kepercayaan utuh, selama hayat dikandung badan.
Janji itu mengikat masa depan dan mengungkap masa lalu. Janji itu menuntut keberlanjutan tindakan. Janji akan terus menuntut pembuktian.
BACA JUGA:Disdik Komitmen Cetak Generasi Emas
Janji itu lekat dengan seluruh tubuh dan terutama hati. Janji juga dapat mengungkapkan masa lalunya. Pada saat janji dibuktikan atau tidak dibuktikan masyarakat akan merujuk rekaman masa lalu penjanji.
Oleh karena itu, berhati-hati berjanji. Jika tidak sanggup, jangan mengeluarkan janji karena ia akan mencelakakan dirinya dan pihak yang dijanjikan.
Janji harus dijaga dengan kekuatan pemenuhan janji tersebut. Anna berharap janji calon kepala daerah merupakan keharmonisan antara kata dan tindakan. Janji yang dibuat tidak menjadi kata-kata kosong.
“Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” [al-Isrâ’/17:34]. Ya, Allah kirimkanlah kepada kami pemimpin yang menempati janjinya. (*)
Cirebon, 23 Jumadil Awal 1446
25 November 2024
*Guru Besar pada Fakultas Pendidikan dan Sains UGJ Cirebon